Djanur Ungkap Masalah Persib Musim 2017 'Jujur Kita Gagal Merekrut Para Pemain Hebat'

Djanur Ungkap Masalah Persib Musim 2017 'Jujur Kita Gagal Merekrut Para Pemain Hebat'

REPUBLIKBOBOTOH - Mengusung tagline Golden Era di tahun 2017, Persib memiliki segudang pemain hebat. Terdapat dua eks pemain Liga Inggris, yakni Michael Essien dan Carlton Cole serta pemain kejutan lainnya.

Sayangnya tagline tersebut tak sejalan dengan hasil yang didapat Maung Bandung. Pelatih Persib saat itu, Jajang Nurjaman beberkan penyebab buruknya performa Persib.


Di program Podkesan REPUBLIKBOBOTOH TV, Djanur menuturkan kehancuran Persib berawal dari kegagalan merekrut pemain asing dan rencana lainnya.

Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


"Bagusnya tim tidak lepas dari perencanaan sebelumnya, saya sudah menghitung siapa saja yang bakal ada di posisi. Banyak sebenarnya pemain yang sudah dibidik, khusunya pemain asing tapi sayangnya tidak berhasil," ujar Djanur di program Podkesan REPUBLIKBOBOTOH TV.

Dari kegagalan tersebut, akhirnya salah seorang petinggi Persib mengusulkan untuk mendatangkan marquee player untuk menambal kekurangan tim.

"Jujur kita gagal merekrut para pemain hebat, pas jaman marquee playaer. Sebetulnya didepan yang kita gagal jadi ketika pak Glenn (Sugita) mencanangkan marquee player," imbuhnya.

Djanur mengaku, belum mengetahui pemain marquee player mana saja yang akan didatangkan. Akan tetapi saat tim mengadakan pertemuan, salah seorang petinggi Persib menyebutkan bahwa hampir merekrut Ronaldinho.

Sayangnya kala itu Persib kalah cepat dengan Barcelona yang meminangnya sebagai brand ambasador Blaugrana.

"Tapi pas meeting di salah satu hotel, Pak Glenn bilang kalau kita hampir bawa berita gembira, mau bawa Ronaldinho tapi kalah cepet karena dipinang sama Barcelona jadi ambasadornya. Itu benar," tambahnya.

Setelah gagal mendapatkan Ronaldinho, para petinggi lain merespon untuk mencarikan lagi pemain dengan nama besar. Hanya saja Djanur tetap jalan untuk mempersiapkan timnya menghadapi kompetisi.

"Nah dari manajemen yang lain minta terusin buat cari pemain yang gitu, tapi saya sih jalan aja dengan tim," ujar pria asal Majalengka tersebut.

Tak lama dari itu, Djanur sempat ditawari Michael Essien oleh manajemen. Djanur melihat ada kans bagus karena Essien bisa menutupi kekurangan tim di lini tengah. Akhirnya pria asal Majalengka itu setuju untuk memasukan Essien di timnya.

"Suatu saat ada yang tawarin Essien, nah menutut saya Essien mah bagus juga tapi ya saya lihat sudah jauh berkurang. Tapi akhirnya manajemen rekrut dia,"

Setalah mendapatkan Essien, Djanur tinggal memilih satu nama lain untuk melengkapi puzzle di timnya. Ia mengaku sudah membidik satu nama pemain bertipikal menyerang asal Afrika Selatan.

Sayangnya saat Djanur sudah memiliki nama pemain depan, manajemen lebih memilih mendengar usulan dari Essien. Usulan tersebut ialah mendatangkan Carlton Cole ke timnya.

"Nah tinggal 1 lagi, saya sempet sudah bidik pemain asal Afrika Selatan, waktu itu bagus lah, keliatannya teh manajemen mendengar bisikan dari Essien yang bakal bawa Carlton Cole," beber eks pemain Mercu Buana Medan itu.

Datangnya Cole, dinilai Djanur menjadi petaka bagi Persib. Ia melihat eks bomber West Ham itu sudah tidak bisa berkontribusi bagi tim Persib.

"Nah Carlton Cole sudah dalam keadaan parah, nah disitu awal tim jadi jelek. Udah gak bisa apa-apa pisan kakinya. Mulai kacau saat itu," tuntasnya.

Masih banyak lagi cerita dari Djanur saat timnya mulai hancur pada tahun 2017. Selengkapnya bisa langsung kunjungi Podkesan REPUBLIK BOBOTOH yang sudah tayang di YouTube dan platform digital lainnya. (Raffy Faraz Ramadhan)

Video

https://www.youtube.com/watch?v=XpZ4C6ZyUuE

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Editor: Daddy

Piksi

Berita Terkini