No Result
View All Result
Republik Bobotoh
  • Home
  • Persib
  • Bobotoh
  • Bolanas
  • Gorowok Bobotoh
  • Bisnis Bobotoh
  • Video
  • Rbnews
    • Gaya Hidup
    • Viral
    • Ekbis
    • Otomotif
    • Tekno
Republik Bobotoh
No Result
View All Result
Republik Bobotoh
Home Persib
Cerita Golden Boy Singapura Harus Mengalah di Persib, Hingga Kekikukan Era Kepelatihan Daniel Roekito

Cerita Golden Boy Singapura Harus Mengalah di Persib, Hingga Kekikukan Era Kepelatihan Daniel Roekito

by RB/RED3
August 20, 2020 20:29
in Persib
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on TelegramShare on Line

REPUBLIKBOBOTOH.COM – Karir Shahril Ishak di Persib kurang begitu mulus, padahal di Singapura dia dijuluki sebagai Golden Boy. Shahril adalah salah satu gelandang kreatif terbaik yang dimiliki Negeri Singa.

Didatangkan oleh Daniel Darko Janackovic, namun sayangnya pelatih asal Serbia itu akhirnya ditendang manajemen Persib sebelum kompetisi musim 2010-2011 berlangsung akibat hasil buruk pramusim. Kursi pelatih langsung digantikan asistennya, Jovo Cuckovic.

Di tangan Jovo sama saja, dengan keterbatasan bahasa, dia tidak bisa berkomunikasi baik dengan pemain. Persib mengalami 4 kali kekalahan di 6 laga awal musim 2010-2011, rentetan hasil buruk sepanjang putaran pertama membuat menejemen gerah, hingga akhirnya Jovo pun ikut mundur, dan digantikan Daniel Roekito.

Baca Juga:

Lempar Kode Lagi, Jersey Dua Kiper Persib Disingkirkan

Bos Persib Jelaskan Alasan Ghozali Siregar Pilih Hengkang dari Persib

Pada paruh musim, Persib akhirnya mendepak duo Singapura Shahril Ishak, Baihakki Khaizan, dan Pablo Frances.

Dihubungi melalui sambungan telepon belum lama ini, Shahril menceritakan pengalaman selama membela Persib. Menurutnya apa yang dia bayangkan sebelumnya ketika kursi kepelatihan berganti berubah 180 derajat.

Situasi sulit harus dihadapi pemain yang identik dengan nomor punggung 17 itu, dia harus mengalah karena Daniel Roekito lebih memilih Eka Ramdani sebagai playmaker di tim Maung Bandung, dan harus rela bermain di posisi sesuai selera pelatih waktu itu.

“Posisi saya di belakang striker, posisi nomor 10. Kalau ada pemain inti yang cedera, saya baru main. Jadi waktu itu meski saya memberikan 1000 persen di pertandingan tidak akan cukup. Walau saya dimainkan di kanan atau kiri, tapi saya tidak merasa puas.

“Saya tipe pemain bebas. Ketika saya diberi kebebasan, penampilan saya akan tinggi. Jadi saya dikurung di sana (bench), sempit bagi saya waktu itu, saya banyak memulai laga dari bangku cadangan,” tutur Shahril.

Shahril melanjutkan, pada saat itu Daniel Roekito lebih memilih youngster lokal dalam susunan first-eleven ketimbang pemain asing atau pemain berpengalaman. Terlepas memang pemilihan starter adalah mutlak keputusan pelatih waktu itu, atau ada campur tangan pihak lain.

“Rata-rata semua pemain lokal yang hebat itu pun jadi masalah, sebab pelatih tidak tahu siapa yang akan bermain. Tapi yang 100 persen menjadi tumpuan tim waktu itu adalah pemain lokal.

“Kita punya dua striker top (Cristian Gonzales dan Pablo Frances), di posisi saya ada Eka (Ramdani), akan jadi masalah kalau Eka dicadangkan, tidak benar. Atep di kanan, di kiri dulu ada Jejen (Zaenal Abidin) dan Siswanto.

“Semua rising star, mereka ingin naik. Jadi waktu itu saya berpikir, kenapa saya bisa berada di sini (situasi sulit). Saya ingin berkontribusi untuk Persib, tapi saya selalu dicadangkan. Saya selalu diturunkan saat away game, saya starting line-up di dua-tiga game away.

“Kamu tahu kalau di away game, first-eleven-nya tidak benar, boleh dibilang second team. Jadi hasilnya tidak bagus. Ini tidak benar, saya starting di away game, tapi di kandang saya cadangan. Saya ingat, saya hanya diberi kesempatan 5 menit ketika main di kandang, itu yang membuat saya down,” lanjut cerita Shahril.

Dengan penuh pertimbangan, Shahril akhirnya memutuskan hengkang dari Persib demi karir sepakbolanya. Setelah bertemu dengan Umuh Muchtar (manajer Persib), dan menjelaskan permasalahannya, akhirnya Shahril mendapat lampu hijau untuk memilih tim baru saat bursa transfer paruh musim.

“Saya cukup setengah musim saja, bukan saya yang dibuang. Saya berbicara sama Pak Haji (Umuh) di rumahnya, dia baik. Saya bilang, saya harus mendapatkan menit bermain, kalau pelatih tidak memerlukan saya, buat apa di sini, lebih baik saya pindah.

“Sebagai pemain profesional saya harus mendapatkan menit bermain, walau Persib membayar saya mahal, tapi tidak memberikan kontribusi, buat apa. Lalu Pak Haji membebaskan saya (memilih klub baru),” tutup cerita Shahril.

Shahril akhirnya menyebrang ke klub Indonesia Premier League, Medan Chief di sisa musim 2010-2011. Musim selanjutnya dia pulang kampung membela Lion XII yang tapil di Liga Malaysia.

Satu musim berseragam Lion XII, Shahril lalu bergabung Johor Darul Takzim selama dua musim, hingga akhirnya kembali ke Singapura berlabuh di Warriors FC, dan saat ini di usia yang tak lagi muda, 36 tahun, Shahril bermain untuk Home United yang sekarang berganti nama menjadi Lion City Sailors FC.

Dalam perjalanan karirnya, Shahril sudah mengemas 138 caps bermain untuk Tim Nasional Singapura, dengan menyumbang 46 gol. Pencapaian terbaiknya adalah ketika mengatarkan Singapura menjadi juara Piala AFF 2012, dan Shahril dinobatkan sebagai pemain terbaik di kejuaraan sepakbola negara-negara Asia Tenggara tersebut.

(Firman Fauzi)

Tags: PersibShahril Ishak
Previous Post

Restart Liga 1 2020, Ardi Idrus Waspadai 4 Tim Ini

Next Post

Robert Alberts akan Maksimalkan Regulasi Pergantian Pemain, Tapi dengan Syarat Tertentu

Next Post
Robert Alberts akan Maksimalkan Regulasi Pergantian Pemain, Tapi dengan Syarat Tertentu

Robert Alberts akan Maksimalkan Regulasi Pergantian Pemain, Tapi dengan Syarat Tertentu

Robert Alberts Sudah Siapkan Rencana Besar, Persib Patok Target Setinggi Langit

Robert Alberts Sudah Siapkan Rencana Besar, Persib Patok Target Setinggi Langit

Budiman Kenang Sosok Henk Wullems, Karismatik dan Penuh Canda Tawa

Budiman Kenang Sosok Henk Wullems, Karismatik dan Penuh Canda Tawa

Discussion about this post

Terpopuler

  • Achmad Jufriyanto Jawab Rumor akan Kembali ke Persib Gantikan Fabiano Beltrame

    Achmad Jufriyanto Jawab Rumor akan Kembali ke Persib Gantikan Fabiano Beltrame

    2041 shares
    Share 816 Tweet 510
  • Beredar Pembagian Fase Grup Piala Menpora 2021, Persib di Grup B Bersama Persebaya

    1870 shares
    Share 748 Tweet 468
  • Jawaban Mengejutkan Jupe Terkait Kode ‘J’ Balik Bandung Persib

    1544 shares
    Share 618 Tweet 386
  • Robert Alberts Beberkan Alasan Lepas Zulham Zamrun dan Fabiano Beltrame

    1314 shares
    Share 526 Tweet 329
  • Karena Alasan Ini Jupe Putuskan Balik Bandung

    1240 shares
    Share 496 Tweet 310

Follow Us

  • Redaksi
  • Beriklan
  • Tentang Kami
  • Layanan
  • Media Siber

© 2020 republikbobotoh.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Persib
  • Bobotoh
  • Bolanas
  • Gorowok Bobotoh
  • Bisnis Bobotoh
  • Video
  • Rbnews
    • Gaya Hidup
    • Viral
    • Ekbis
    • Otomotif
    • Tekno

© 2020 republikbobotoh.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist