Memori Pertemuan Terakhir Persib vs Persiraja 13 Tahun Silam: Maung Bandung Lolos Degradasi

REPUBLIK BOBOTOH - Setelah menunggu sekira 13 tahun, Persib Bandung dan Persiraja Banda Aceh kembali bertemu meski bukan di ajang resmi, Piala Menpora 2021.

Duel Persib kontra Persiraja terakhir kali terjadi pada Liga Indonesia musim 2007/2008 yang musim berikutnya berubah titel menjadi Liga Super Indonesia.

Pertemuan tersebut terjadi pada 27 Desember 2007 pada pekan ke-33 Ligina XII musim 2007-2008 di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

Persib menang dengan skor telak 4-0 atas Persiraja lewat hattrick Zaenal Arif dan satu gol dari striker asing asal Maroko, Redouanne Barkaoui.

BACA JUGA: Robert Bocorkan Rencananya di Laga Persib vs Persita: Farshad Noor Masuk Starting XI

Bagi Arif, tiga golnya ke gawang Persiraja menjawab kritikan kepadanya karena tidak pernah mencetak gol dalam 14 pertandingan terakhir.

Kemenangan atas Persiraja ketika itu terasa melegakan karena memastikan Persib tidak terdegradasi ke Divisi Utama.

Untuk diketahui saat itu kompetisi Ligina 2007-2008 dimainkan dengan format dua wilayah yang masing-masing dihuni 18 klub.

Tim yang menempati peringkat 1-9 fase wilayah berhak tampil di kasta tertinggi dengan label Liga Super Indonesia. Sementara tim peringkat 10 sampai 18 masing-masing wilayah terlempar ke divisi utama alias degradasi.

Kondisi yang dihadapi Persib sebelum melawan Persiraja saat itu memang cukup miris dan ironis. Setelah menyandang status juara paruh musim wilayah barat, Maung Bandung rontok di putaran kedua. Kondisi di internal tim pun cukup bergejolak.

Persib bahkan sejak kemenangan atas Persija dengan skor 3-0 di Stadion Siliwangi pada 24 April 2007, kerap gagal menang di laga kandang. Hingga semua itu berakhir lewat kemenangan 4-0 atas Persiraja.

BACA JUGA: Persib vs Persiraja Laga Krusial Tanpa Strategi Khusus, Begini Kata Robert

BACA JUGA: Persiraja Siap Tampil Habis-habisan di Laga Hidup Mati vs Persib

Persib kemudian menutup musim dengan kemenangan 3-0 atas PSDS Deliserdang dan finis di posis lima klasemen dengan mengumpulkan 54 poin. Meski finis di posisi lima, tapi Persib hanya unggul lima angka dari PSIS Semarang yang berada di posisi 10 atau barisan awal klub yang terdegradasi ke divisi utama.

Sedangkan Persiraja sendiri menyudahi musim di posisi 17 wilayah barat dan terdegradasi ke divisi utama. Selama lebih dari satu dekade klub asal tanah rencong itu terpisah dengan Persib karena berkutat di kasta bawah dan berbeda kompetisi akibat dualisme di tubuh PSSI.

Hingga akhirnya mendapatkan tiket promosi ke Liga 1 setelah menempati posii ketiga Liga 2 usai mengandaskan Sriwijaya FC.

Musim lalu Persib dan Persiraja batal bertemu dan 'reuni' mengenang persaingan mereka di era Perserikatan dan saat kompetisi masih bernama Liga Indonesia, karena Liga 1 2020 terpaksa dihentikan akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, sebelum kompetisi liga dimulai kedua tim juga gagal bertemu dalam pertandingan uji coba karena batal digelar.

Jauh sebelum itu Persiraja juga tidak sempat bertarung menghadapi Persib meski mereka tampil di kasta tertinggi karena kedua klub memilih jalan berbeda pada rentang 2012 sampai 2013.

Persiraja berada di kubu PSSI yang dipimpin Djohar Arifin Husin dengan Liga Prima Indonesia-nya, sementara Persib bersama PSSI versi KLB Ancol di bawah pimpinan La Nyalla Mataliti dengan Liga Super Indonesia-nya. Dualisme di tubuh PSSI kemudian cair dan Liga Prima dilebur dengan Liga Super pada musim 2014.

Hanya saja Persiraja tidak masuk di antara klub yang bersaing di kompetisi kasta tertinggi yang akhirnya menjadi musim bersejarah untuk Persib karena penantian panjang juara diakhiri Persib usai mengandaskan Persipura dalam laga final yang dramatis di Palembang. (Taufik)

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News