RBCOM - Jelang pertandingan Indonesia versus Bahrain, gelandang Persib Bandung, Adam Alis membagikan sedikit kisah menariknya ketika berkarier di Bahrain.
Adam Alis menilai sepak bola Bahrain memiliki perbedaan, salah satunya ketertarikan masyarakat terhadap olahraga sepak bola.
Perlu diketahui sebelumnya bahwa Adam Alis merupakan pemain yang sempat berkarir di Liga Bahrain bersama East Riffa pada tahun 2016 lalu.
Baca Juga : Ambisi Tyronne del Pino Setelah Cetak 4 Gol Bersama Persib
Ada banyak pemain yang mencolok di Liga Bahrain seperti Ali Madan, Abdulwahab Al Malod, hingga mantan pemain Persija, Yusuf Helal.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Kalau untuk pemain-pemain kayaknya ada tiga orang. Ali Madan, Abdul Wahab, sama Walid dan Yusuf Helal mantan pemain Persija itu satu tim sama saya di East Riffa Bahrain," buka Adam kepada awak media.
Dilihat dari perbedaannya, atmosfer sepak bola Bahrain memang jauh lebih minim dibanding Indonesia. Hanya ada sedikit tim yang memiliki basis suporter besar. Bahkan tim di Liga Bahrain juga tidak sebanyak di Indonesia dan hanya diikuti beberapa tim saja.
Baca Juga : Ini Alasan Adam Alis Timnas Indonesia Bisa Atasi Bahrain
"Kalau atmosfer sepak bola Bahrain tidak begitu bagus. Tidak begitu bagus kayak di Indonesia. Kalau di Bahrain timnya sedikit cuman 10 tim Liga 1 dan 10 tim Liga 2. Atmosfernya cuman 2 klub yang punya suporter bagus Al-Hidd dan Al-Muharraq SC," imbuh Adam.
Namun begitu ia cukup takjub karena sepak bola Bahrain sangat didukung oleh pemerintah. Hal itu terlihat dari banyaknya fasilitas penunjang, hingga setiap tim memiliki lapangan berstandar tinggi.
"Tapi yang saya salut sih disupport sama pemerintah semua tim. Baik itu fasilitas, lapangan, pembinaan usia muda. Itu sih yang saya salut, karena setiap tim punya lapang bagus di sana," tutupnya.***
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik