Ade Abdillah. (Dok RepublikBobotoh)
REPUBLIKBOBOTOH - Penampilannya bersama PSBL Bandar Lampung, mengantarkan Ade Abdillah bergabung dengan Persib. Namun siapa sangka, ada tim yang ia korbankan setelah memilih Persib di tahun 1999.
Pria kelahiran Tidore itu mengaku tak menyangka bisa bergabung Persib setelah melewati lika-liku hidup yang unik. Bahkan, Ade harus mengorbankan Petrokimia Gresik yang sudah mencapai kata sepakat secara lisan.
"Saya gak punya angan-angan sampai kesitu, emang Persib pemain bintang semua, apalagi saya siapa sih. Tapi ya ini rahasia Allah SWT ya gabung Persib," ujar Ade Abdillah di Podkesan REPUBLIKBOBOTOH belum lama ini
Ade mengatakan semuanya berawal dari PSBL Bandar Lampung pada tahun 1998. Ia mendapatkan kesempatan bermain dan mencetak gol ke gawang Persib.
Ia merasa kemampuannya sudah terendus oleh publik Bandung. Apalagi saat bermain di Bandung membela PSBL, dua golnya dianulir wasit dan mengundang tanya dari banyak pihak.
"Pada tahun 98, 1 pool PSBL sama Persib, sama ada tim lain. Setelah kompetisi itu main, saya gak tau kalau orang Bandung tahu sama saya, kebetulan main sama Persib saya cetak gol lewat titik putih sama asisst. Nah main di Bandung, dua gol saya dianulir. Saya sempet tanya Dadang Hidayat kok bisa dianulir. Padahal sah," tambahnya
Setelah kompetisi tahun 1998 usai, Ade mendapat tawaran dari Petrokimia Gresik. Tawaran tersebut diterima Ade secara lisan.
"Nah dari situ setelah kompetisi selesai, saya direkrut sama Petrokimia Gresik, jadi kejadiannya itu saya harus ke Petro, manajernya juga sudah datang ke kontrakan saya. Tapi belum kontrak, masih lisan. Tapi ya gitu takdirnya," tutur Ade Abdullah.
Saat itu pelatih Petrokimia Gresik, Ahmad Sanusi sangat tertarik dengan kemampuannya. Sehingga salah seorang petinggi Petrokimia Gresik datang ke tempat tinggalnya sebagai bentuk keseriusan.
Setelah itu ia langsung mengurus surat kepindahannya dengan meminta tanda tangan dari beberapa petinggi klub anggota PS sebelumnya.
Ade mengatakan ada salah seorang petinggi klub anggota PS yang bekerja di Bandung, dengan begitu Ade harus ke Bandung untuk meminta persetujuan dan tanda tangan.
Setibanya di Bandung, Ade bertemu koleganya yang juga seorang atlet. Saat itu ia diajak bergabung dengan PS. IPI untuk bermain di kompetisi internal Persib.
"Begitu dikasih waktu saya harus beresin surat ya dari klub lokal dan persetujuan dulu. Kalau proses ya sebentar dan mereka senang saat saya dipanggil Petro. Nah hanpir selesai, saya harus ada tanda tangan ketua PS klub, nah dia orang birokrat dan dinas luarnya di Bandung, dan saya kejar dia ke Bandung di Naripan,"
"Nah begitu tanda tangan surat, saya ketemu Dino Syafrianto (pelatih fisik). Nah pas ketemu saya disuruh ikut kompetisi di Bandung, siapa tahu ditarik Persib, saya menyetujui. Saya akhirnya ketemu dan diperkenalkan sama yang punya PS. IPI, ya sudah deal di Bandung dulu," bebernya.
Awalnya Ade hanya ingin menjaga kebugarannya saja saat bergabung dengan PS. IPI. Akan tetapi penampilannya bersama rekan-rekan di PS. IPI semakin meningkat, akhirnya Ade diundang oleh pemilik PS. IPI, Taufik untuk ikut berlatih bersama Persib.
"Saya ada awal panggilan kurang jelas, saya juga ikut di intern Persib di sidolig, ada di Tegalega juga, ya mungkin perjalanan juga harus gitu di PS. IPI ada Agus Atta, Kuswendi, Dede Iskandar, Ade Mulyono, Dadang Sutisna, Aceng Juanda, Mulyana, ya itu. Main gak pernah kalah itu,"
"Ya setelah itu saya main di klub karena belum masuk Persib, jadi kita anak baru masih dipantau dari kompetisi itu. Jadi saya gak tau siapa yang mantau. Nah dari situ diajak gabung latihan sama Persib, kaya di seleksi lah pas era Almarhum Suryamin, penasihat teknik pak Thohir," kata Ade.
Ade juga menjadi pemain pertama asal Maluku yang bergabung dengan Persib. Tentunya ia merasa senang meski ada beban yang harus dipikulnya.
"Awalnya semua panggilan dari klub, nah pemilik PS. IPI suruh saya gabung Persib. Dari sejarah orang Maluku masuk Persib,"
"Masuk Persib ya jujur saja saya grogi. Bukan hanya main, pas latihan pun kita sudah diteriaki, kalau salah ya dihujat,"
"Perasaannya bangga senang, saya dari mana tapi masuk klub Persib yabg begutu besar. Kan masuk Persib itu susah dan jarang," tuntasnya.
Ade Abdillah sempat mendapat chant khusus dari bobotoh saat masih membela Persib. Ade disebut Zidane-nya Persib dalam chant tersebut.
"Ade Ade Ade Abdillah, Ade Abdillah seperti Zidane,". (Raffy Faraz Ramadhan)