REPUBLIKBOBOTOH - Pelatih Persib, Robert Alberts menyambut dengan positif perihal legalitas profesional timnya di mata AFC. Ia sangat menunggu informasi lanjutan terkait tim mana yang akan mewakili Indonesia di kancah kompetisi Asia.
Robert menilai, Maung Bandung sudah selayaknya mendapatkan lisensi dari AFC sebagai tim profesional. Pasalnya ada banyak orang-orang terbaik yang sangat profesional di belakang tim Persib.
Lima aspek untuk klub mendapatkan lisensi dari konfederasi sepakbola Asia diantaranya adalah sporting, infrastruktur, personel dan administrasi, legal, serta finansial.
Hanya ada beberapa tim yang mendapatkan lisensi tersebut. Selain Persib, ada juga Persebaya Surabay, Bali United, Borneo FC, Persipura Jayapura, Persija Jakarta, Arema FC. Untuk Persija, tim Macan Kemayoran harus banding terlebih dahulu sebelum mendapatkan legalitas dari AFC.
"Saya pikir itu sangat penting bagi Persib bisa mendapat lisensi AFC dan saya tidak pernah ragu soal itu. Mengetahui profesionalisme yang diperlihatkan klub dan orang-orang yang bekerja di klub. Jadi bagi saya memang sudah selayaknya Persib mendapat lisensi itu," ujar Robert kepada wartawan.
Hanya saja pelatih asal Belanda itu manyimpan tanya soal tim yang akan mewakili Indonesia di kompetisi antar klub di Asia. Ia menilai timnya cukup berhak jiga melihat dari kompetisi musim 2020.
Ada beberapa faktor yang membuat Robert berharap timnya menjadi wakil Indonesia. Pada musim 2020, Persib tak terkalahkan dan berada di puncak kelasemen. Ditambah AFC sudah mengeluarkan legalitas profesional untuk tim Pangeran Biru.
"Dan pertanyaan besarnya ialah siapa yang akan mewakili Indonesia (untuk kompetisi antar klub Asia). Saya tidak memaksakannya, tapi saya harap Persib. Berdasarkan situasi sekarang, kami adalah pemimpin di klasemen liga dan jangan lupa ini pada prinsipnya adalah liga tahun 2020," imbuhnya.
Apabila melihat kompetisi di beberapa negara di Eropa, Robert mengatakan ada beberapa kompetisi domestik yang menjadikan tim teratas sebagai perwakilan di kompetisi antara tim di Eropa, meski kompetisi domestik tersebut belum sepenuhnya selesai.
Tentunya eks pelatih Tanjong Pagar tersebut sangat berharap timnya bisa mewakili Indonesia di kompetisi Asia. Dengan begitu motivasi pemain dan suporter akan kembali pulih setelah sebelumnya tertidur karena tidak adanya kompetisi.
"Ini sama dengan di Eropa dan negara lain, ketika liga dihentikan, posisi itu dihitung untuk partisipan di kompetisi Eropa. Dan dari sudut pandang saya, saya pikir itu cukup logis ketika liga ditunda dan kami bisa bermain. Karena itu bukan kesalahan kami, dan kami nomor satu di liga. Kami tidak terkalahkan juga. Jadi itu logis untuk menjadi kandidat mewakili Indonesia, dan bermain di level Asia itu selalu menginspirasi pemain, untuk citra klub, bahkan untuk suporter untuk mengukur standar tim Indonesia, dan mendukung timnya menghadapi tim dari negara lain," tuntasnya.
Ada dua jatah klub Indonesia yang akan mewakili di kompetisi AFC. Besar kemungkinan, Bali United akan mendapatkan jatah tersebut karena sebagai juara bertahan.
Sedangkan sang juara Piala Indonesia, PSM Makassar masih diragukan tampil karena tidak mendapat lisensi profesional dari konfederasi. (Raffy Faraz Ramadhan)