REPUBLIKBOBOTOH - Persib nyaris juara, itulah kalimat yang pantas disematkan untuk Maung Bandung pada Liga Indonesia musim 2007/2008.

Kedigdayaan Persib sulit ditandingi tim lain dengan menorehkan 36 poin selama putaran pertama sekaligus menjadi juara di paruh musim.

Dihuni dengan skuat yang kokoh, Persib digadang-gadang menjadi kandidat paling kuat untuk meraih trofi di musim itu.

Sayangnya pada saat itu ada beberapa masalah sehingga tim posisi tim Persib kian tergerus dan bercokol di posisi 9 klasemen akhir.

Masalah yang mencolok ialah, pemanggilan Eka Ramdani untuk Timnas Indonesia dengan kurun waktu cukup lama. Kala itu Eka menjadi roh permainan dan sosoknya tak tergantikan di lini tengah tim Persib.

Sepeninggalan Eka, terjadilah pembahasan untuk mencari sosok pemain gelandang. Akhirnya Persib memilih untuk mencari gelandang yang kemampuannya setara dengan Eka.

Asisten pelatih saat itu, Jajang Nurjaman mengatakan, Persib sebenarnya memiliki banyak pilihan.

Pria yang akrab Djanur itu menegaskan bahwa saat itu sempat memilih pemain untuk direkomendasikan kepada pelatih kepala, Arcan Iurie.

Saat itu, stok pemain lokal yang kualitasnya menyamai Eka Ramdani terbilang minim. Sehinggan opsi lainnya ialah memilih gelandang asing.

Ia menuturkan bahwa saat itu sempat memilih Robertino Pugliara yang baru saja tiba di Indonesia dan bermain di beberapa laga seleksi di Jakarta.

"Eka itu bakal lama di timnas, nah kita ada wacana ganti pemain. Nah saya diajak temen untuk nonton beberapa pemain yang baru datang dari Argentina, sekalian milih. Saya milih Robertino Pugliara," kata Djanur.

Hanya saja pemilihan gelandang asing membuat masalah baru di tim Persib yang mengharuskan mendepak pemain asing lainnya.

Akhirnya Nyeck Nyobe dikorbankan oleh Arcan Iurie karena sudah memilih Leo Chitescu asal Rumania.

Perekrutan Leo Chitescu juga menjadi masalah, karena beberapa pelatih lain kurang begitu menyukai permainan Leo. Bahkan mayoritas din tim Persib sudah srek dengan permainan Robertino Pugliara.

"Tapi konsekuensinya kalau mau datangkan asing, harus nyoret 1 tah. Disitu akhirnya si Nyeck Nyobe dikorbankan untuk Leo Chitescu. Kebetulan Iurie ngobrol sama Chitescu pake bahasa mereka. Padahal saya udah bawa Robertino Pugliara ke UPI untuk seleksi, udah pada seneng," jelasnya.

Akan tetapi, Djanur menilai semua keputusan ada di tangan pelatih kepala dan ia akhirnya menerima keputusan dari Iurie.

Pencoretan Nyeck Nyobe juga berdampak bagi juru gedor tim saat itu, Christian Beckamenga. Seperti yang sudah diketahui bahwa Nyeck dan Beckamenga merupakan teman dekat dan sama-sama dari Kamerun.

Djanur mengatakan, kepergian Nyeck Nyobe memantik amarah Beckamenga. Padahal Beckamenga saat itu merupakan pemain yang sangat diandalkan di tim Persib.

Amarah Beckamenga membuatnya sering terlambat kembali ke Bandung usai memenuhi panggilan Timnas.

"Tapi Iurie bilang ke saya 'Jajang saya pelatih, bukan kamu yang tentukan' Tapi atuh da ceuk saya mah alus si Robertino, coach. Nah dari situ Beckamenga marah, pergi ke Timas U-23 Kamerun, kembalinya lama, sampai Persib banyak kalah dan berakhir di urutan 9,"

"Jadi gara gara nyoret Nyeck Nyobe jadi Beckamenga ngambek," tuntasnya.

Selain itu masih banyak lagi cerita kegagalan Persib di musim 2007/2008. Untuk lebih lengkapnya bisa langsung tonton Podkesan REPUBLIKBOBOTOH TV yang sudah tayang di YouTube dan platform digital lainnya. (Raffy Faraz Ramadhan)

Video

https://www.youtube.com/watch?v=XpZ4C6ZyUuE&t=1212s