REPUBLIKBOBOTOH - Mantan pelatih Persib, Djajang Nurjaman secara terang-terangan mengungkapkan hal yang belum diketahui saat mengganti Abanda Herman dengan Vladimir Vujovic. Menurutnya pergantian tersebut merupakan murni skema permainan tim di tahun 2014.
Kemampuan Abanda Herman selama mengawal lini bertahan Persib memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Pria berdarah Kamerun itu juga terhitung lama memperkuat Maung Bandung dari tahun 2011 sampai 2013.
Hanya saja kemampuan Abanda belum cukup bagi Djajang Nurjaman. Pria yang akrab disapa Djanur itu menginginkan pemain yang lebih piawai dalam membangung serabgan dari sektor bertahan.
Kebutuhan tersebut memaksa Djanur mendepak Abanda Herman untuk mencari sosok yang dibutuhkannya. Kehadiran pemain seleksi asal Australia, Jamie Coyne juga dirasa kurang cukup bagi pria asal Desa Malausma, Majalengka tersebut.
"Jujur saja ini ya, dulu Abanda Herman kan mainnya langsung ke depan, bola panjang langsung ke striker. Saya gak mau main yang kaya gitu. Datang dari Australia, si Jamie Coyne juga engga," ujar Djanur di program Podkesan Republik Bobotoh yang sudah tayang di YouTube dan platform digital lainnya.
Sehingga nama Jamie Coyne yang berstatus seleksi harus didepak dan kembali mencari pemain yang diharapkan Djanur.
Ia pun terus berusaha mencari pemain yang diinginkan dan di menit akhir datanglah pemain asal Montenegro, Vladimir Vujovic.
Ia melihat, ada potensi besar dari Vlado untuk mengisi sektor belakang tim Maung Bandung. Terlebih, Vlado cukup menarik perhatiannya karena bisa bermain dari kaki ke kaki.
"Terakhir pas mau uji coba di Ciamis dapat si Vladimir Vujovic. Ceuk saya teh, eh ieu bisa yeuh. Passing ka bek na alus jadi wakti itu tenaga terakhir. Jadi itulah ganti gaya bermain yang asalnya lambung jauh jadi dari kaki ke kaki lagi,"
"Iya pikiran saya Persib itu main dari kaki ke kaki saja, khasnya seperti itu. Jadi komposisi itu sudah dirancang," tuntasnya. (Raffy Faraz Ramadhan)