REPUBLIK BOBOTOH - Persebaya Surabaya keberatan dengan kenaikan tarif sewa Stadion Gelora Bung Tomo, Kota Surabaya, yang sekarang dipatok Rp444 juta per hari.

Sikap keberatan manajemen Persebaya atas kenaikan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) disampaikan secara tertulis kepada Pemkot Surabaya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD Kota Surabaya.

Dalam rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah, tarif sewa Stadion GBT naik menjadi Rp22 juta per jam atau Rp444 juta perhari.

BACA JUGA: Arema Tak Kunjung Memiliki Pelatih, Ini Penyebabnya

Kenaikan sewa Stadion GBT pada Raperda tersebut sangat mencolok. Sebab pada Perda yang lama, tarif sewa Stadion GBT hanya Rp 30 juta perhari.

"Tadi sudah kami sampaikan di forum, jadi prinsipnya Persebaya masih keberatan dengan angka yang disodorkan, Rp22 juta per jam, Rp444 juta sekian untuk sehari," kata Sekretaris Persebaya, Ram Surahman dikutip dari Bola.net.

Jika Raperda disahkan, kenaikan sewa Stadion GBT ini, kata Ram, dipastikan akan berdampak besar terhadap ongkos penyelenggaraan pertandingan.

"Di Perda 13 tahun 2010 tarif waktu itu masih 30 juta. Hitungan kami (biaya operasional) kalau pertandingan biasa kami bisa hampir Rp1 miliar, 900 juta sekian. Kalau kami big match lawan Persib, Arema, Persija angkanya bisa naik menjadi 1,3 miliar," lanjut Ram.

Kalau tarif baru yang tertuang dalam Raperda disahkan menjadi Perda, tentu akan sangat memberatkan bagi Persebaya. Karena pasti biaya setiap pertandingan kian membengkak.

Karena, angkanya terlalu tinggi, Ram mengusulkan agar biaya sewa stadion GBT menjadi Rp100 juta per pertandingan. Angka itu dinilai masih ideal dan bisa dijangkau oleh manajemen Persebaya yang akan menjadi penyewa nantinya. (RB)