REPUBLIK BOBOTOH - Mantan pemain Persib dan Persija, Imran Nahumarury memprediksi duel Grand Final Piala Menpora 2021 akan berjalan sengit. Menurutnya kedua tim sama-sama memiliki kans besar untuk meraih gelar juara di turnamen ini.

Jika dilihat dari teknis permainan, pria berusia 42 tahun itu menilai jalannya pertandingan akan sama dengan pertandingan besar di berbagai belahan dunia.

Hanya saja ada catatan yang perlu digarisbawahi, yakni respek setiap pemain di laga tersebut. Ia menegaskan sengitnya pertandingan di duel panas tersebut, tak jarang berimbas setelah pertandingan.

"Saya lihat ada kans kedua tim ini duel penuh gengsi bukan hanya di dalam saja tapi di luar lapangan juga kan. Tapi kalau di dalam sih so far sama sama saja seperti pertandingan di Eropa,"

"Yang terpenting pemain harus saling respek sama yang lain, jangan termakan dan terprovokasi, apalagi kan ini situasi tidak normal, turnamen," ujar Imran kepada wartawan pada Rabu, 21 April 2021.

Merujuk kepada teknis pertandingan, Imran mengakui bahwa kedua tim ini sangat layak masuk pertandingan puncak. Meski persiapan minim, Imran melihat kedua tim berhasil memaksimalkan momentum untuk terus melaju secara bertahap.

"Dari aspek ini saya rasa pantas, kalau kita bicara skuat mereka memang merata, lokal maupun pemain asing, kedua tim memiliki materi pemain yang sangat bagus," tambah eks pemain Persikota Tangerang itu.

Banyaknya 'peperangan' di media sosial, Imran menilai sangatlah wajar. Apalagi suporter kedua tim yang memang memiliki hubungan kurang harmonis sama-sama sangat menantikan laga tersebut.

Bahkan kedua suporter sangat berharap tim kebanggaannya bisa meraih kemenangan. "Bagi saya jangan panas, yang terpentung itu di luarnya, saya harap Bobotoh dan Jak Mania cukup nonton," imbuhnya.

Akan tetapi ada yang paling penting ketimbang mencari juara di turnamen ini. Ia melihat perijinan untuk digelarnya Liga 1 menjadi hal yang penting dibanding gelar juara.

"Yang terpenting bukan juaranya tapi turnaemn ini bisa berjalan lancar, aman, dan sukses. Karena turnamen ini kan menjadi tolak ukur Kapolri kasih ijin surat Liga 1 atau tidak," tuntasnya. (Raffy Faraz Ramadhan)