Tangkap layar Instagram @marcklok
Sebelumnya, ketiga pemain tersebut sempat mendapat sorotan dunia karena kegagalannya menjebol gawang Gianluigi Donarumma.
Tak sedikit pula warganet yang menyampaikan nada negatif atas penampilan ketiga pemain belia tersebut.
Dalam unggahan Instagramanya, Klok menilai ketiga pemain belia itu patut mendapat apresiasi tinggi atas keberaniannya.
Terlebih, setiap pemain yang mengeksekusi penalti di partai final harus memiliki keberanian tinggi demi mengantarkan timnya meraih juara.
"Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda memiliki keberanian untuk melangkah dalam adu penalti, di final di mana seluruh dunia menyaksikan? Mungkin tidak, benar? Tapi, mereka melakukannya," ujar Klok di Instagramnya pada Senin, 12 Juli 2021.
Bagi Klok, kegagalan yang didapat ketiganya tidak perlu dibalas dengan respons nagetif. Pasalnya, kegagalan tersebut bisa menjadi motivasi yang baik agar ketiganya tidak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.
"Orang mengharapkan pencapaian baik dan gemilang sepanjang waktu. Sukses instan. Saya memberi tahu Anda sesuatu: Itu dongeng. Kegagalan adalah bagian dari pekerjaan, kehidupan. Terkadang kita harus gagal untuk tumbuh," tambahnya.**
Ia juga mengutuk keras tindakan warganet yang berkomentar dengan nada rasis kepada ketiganya.
"Jangan mengkritik orang karena kegagalan mereka, beri selamat kepada mereka atas keberanian mereka. Dan tolong, Jika Anda memiliki kebodohan untuk mengkritik. Warna kulit tidak boleh menjadi bagian dari topik apa pun. Rasisme tidak akan pernah diizinkan," tutup Klok.**