REPUBLIK BOBOTOH - Gian Zola Nasrulloh membagikan sedikit kisahnya saat meniti karier menjadi pesepakbola profesional. Dituturkan Zola, awal mula dirinya terjun ke sepak bola sejak duduk di bangku sekolah dasar.

Banyak hal yang ia korbankan demi impiannya menjadi pesepakbola profesional. Salah satunya ialah pendidikan dan hanya memiliki sedikit temen dekat.

"Ada banyak yang dikorbanin, sekolah salah satunya banyak dispensasi, gak semudah orang yang bayangkan lah. Step by step, gak mulus lah ada jatuh bangunnya," kata Zola di channel YouTube Persib.

Keseriusan Zola dalam menggapai impiannya juga didukung oleh seluruh keluarga. Tak jarang, pemain berusia 23 tahun mendapat arahan dari sang kakek yang juga mantan pesepakbola.

"Pastinya berat yah, engga ada yang mudah kan. Tentunya kan latihan pun saya kan diomongin sama kakek saya kalau latihan bola itu harus beda dari yang lain, kalau yang lain latihan 2 kali, kita harus 4 atau 5 kali dan kakek saya bilang kalau gak pegang bola sehari itu kaya lapar, kaya makan nasi saja gitu," tambah Zola.

Dengan arahan dan dukungan keluarga, motivasi Zola semakin meningkat. Bahkan, ia selalu berlatih meski tidak ada jadwal latihan dari SSB yang ia tempati.

Saking rajinnya berlatih, Zola juga jarang keluar rumah untuk bermain dengan teman sebaya.

"Misalkan libur latihan ya jugling-jugling, skiping sprint. Saat orang lain main-main, Zola gak mau main-main, jadi sama bola aja, sampai-sampai saya gak keluar rumah," tambahnya.

"Saya berani ke luar rumah itu SMP karena disuruh mamah main, jangan di rumah aja," tuntasnya.**

VIDEO