REPUBLIK BOBOTOH - Pandemi Covid-19 telah menjadi hambatan serius bagi sepakbola Indonesia dan sejak Maret 2020, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 telah terhenti.

Ada asa Liga 1 2021/2022 dan Liga 2 2021 untuk digulirkan pada 9 Juli 2021 lalu. Namun kembali ditunda karena angka pandemi Covid-19 masih tinggi.

Penundaan jadwal kompetisi Liga 1 2021/2022 dan Liga 2 2021 menyolek perhatian dr. Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa Dokter Tirta.

Dia berharap kompetisi Liga 1 2021/2022 dan Liga 2 2021 bisa segera bergulir.

“Pertimbangannya sederhana. Saat ini psikis masyarakat itu terganggu. Tidak dalam situasi yang ideal karena beragam berita tentang pandemi Covid-19 yang berlebihan. Masyarakat butuh hiburan. Dan, hiburan itu bisa menjadi imun agar tubuh sehat. Siaran pertandingan sepakbola itu adalah hiburan,” kata dr. Tirta seperti dikutip dari laman resmi LIB.

dr. Tirta memahami soal adanya ketakutan akan memunculkan kluster baru dari sepakbola jika kompetisi digulirkan.

Padahal pada perhelatan Piala Menpora 2021 lalu telah diterapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, ketakutan itu pun tak terjadi.

“Memang ada sedikit masalah soal disiplin suporter usai perhelatan final Piala Menpora 2021 lalu. Tinggal fokusnya saat ini bagaimana PSSI dan LIB (PT Liga Indonesia Baru) bisa memastikan kepada publik bahwa suporter atau penonton tidak datang ke stadion atau berkerumun. Harus ada aturan tegas. Jika tetap ada suporter yang datang, klub akan mendapatkan hukuman berat,” tegasnya.

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, mendukung penuh apa yang diutarakan dr. Tirta.

“Kami sepakat, menonton sepak bola adalah imun. Sambil berharap angka pandemi Covid-19 turun, mari semuanya berkomitmen dengan rencana bergulirnya kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Tidak datang ke stadion, cukup dukung dari rumah dan tidak berkerumun,” sebut Akhmad Hadian Lukita.**

VIDEO