Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts. (Kris Andieka/Republik Bobotoh)
Saat ini Persib tidak bisa menggelar latihan bersama dan menggantinya dengan program latihan mandiri. Akan tetapi pelatih Persib, Robert Alberts menilai program latihan mandiri saja tak cukup bagi pemainnya.
Pada pekan pertama latihan, Robert mengaku tak bisa memantau kondisi anak asuhnya secara langsung. Hal tersebut dipengaruhi oleh tidak adanya fasilitas berlatih yang bisa dimanfaatkan oleh Persib.
"Setelah pekan pertama, kami mengikuti kinerja pemain. Setelah itu kami mendapat kabar beberapa tim lain di sini seperti PON diizinkan untuk berlatih, kami mendapat kabar juga Porda sama-sama diizinkan berlatih. Tapi kami satu-satunya tim profesional di Bandung tidak diizinkan untuk berlatih disebabkan kami tidak punya fasilitas berlatih. Itu menyulitkan bagi kami untuk memonitor pemain," kata Robert.
Dari banyaknya hambatan tim dalam berlatih, banyak para pemain asing atau pemain naturalisasi yang memilih pulang kampung untuk menghabiskan waktunya bersama keluarga.
"Beberapa pemaina asing memutuskan untuk pulang dan menghabiskan waktunya bersama keluarga di negara asalnya yang mana itu kami izinkan. Semuanya memiliki program latihan masing-masing dan kami mengatakan pada pemain bahwa saat ini kami tidak akan memonitor latihannya. Karena kami belum tahu tanggal pasti dan apa yang akan terjadi soal kick off liga," tuntasnya.**