REPUBLIKBOBOTOH - Mengalami cedera parah memang menjadi momok yang menakutkan bagi setiap pesepakbola. Tak terkecuali pemain Persib, Dedi Kusnandar yang sempat merasa karirnya diujung tanduk setelah mendapat cedera patah tulang fibula pada 2018, lalu.

Dado menjelaskan saat mendapatkan cedera di laga kontra PSM Makassar beberapa tahun lalu, banyak dampak yang ia rasakan. Selain turunnya performa bermain, Dado merasa mentalnya hancur ketika tahu tidak bisa bermain dalam jangka waktu yang lama.

"Sakitnya ya sakit fisik, tapi yang lebih sakit itu psikologis lah apalagi mental, pertama sudah di vonis gak bisa main selama beberapa bulan jadi semakin down, gitu," kata eks pemain Arema Cronus itu di YouTube Persib.

Rasa sakit pada bagian cedera diakui Dado tak seberapa jika dibandingkan dengan rasa sakit saat mental dan semangatnya hancur. Bahkan kehidupan pemain asal Jatinangor itu sempat terganggu setelah ia merasa karirnya tamat.

"Sampai ya mengganggu kehidupan dan itu sebenarnya hal normal buat semua pemain sepakbola apalagi cedera parah. Mental pasti yang kena," tambahnya.

Di masa sulitnya, Dado mengaku banyak orang yang terus memberi dukungan kepadanya. Hanya saja ia merasa mental dan semangatnya semakin meningkat saat tahu pemulihan cederanya berjalan dengan cepat.

"Recoverynya lebih cepat Alhamdulillah dari perkiraan dokter. Misalkan perkiraan dokter 3 bulan jadi sebulan setengah, jadi di luar prediksi itu jadi meningkatkan motivasi." tuntasnya.

Diketahui, Dedi Kusnadar mengalmi patah tulang fibula kanan saat Persib dikalahkan PSM Makassar pada 24 Oktober 2018 silam.

Dado saat itu mendapat tekel keras pemain PSM Makassar Rizki Pellu pada menit 34.**