REPUBLIK BOBOTOH - Baru-baru ini viral perpisahan dramatis Lionel Messi dari Barcelona. Kasus seperti itu juga sering terjadi di Liga Indonesia.

Barcelona gagal memperpanjang kontrak Lionel Messi karena terhambat pembatasan gaji oleh La Liga.

Hingga akhirnya kiprah 21 tahun Lionel Messi bersama Barcelona harus berakhir dramatis. Penyerang berusia 34 itu terpaksa meninggalkan klub di luar kemauannya.

Kesediaan Lionel Messi untuk mengurangi gajinya sebanyak 50 persen juga tidak cukup untuk mempertahankannya di Camp Nou.

Lionel Messi dikabarkan akan bergabung dengan Barcelona untuk kontrak berdurasi dua tahun plus perpanjangan semusim.

Perpisahan dramatis seperti Lionel Messi juga pernah terjadi di tim Persib. Masih ingat saat Atep dan Hariono meninggalkan Persib?

Nama Atep tidak asing lagi bagi Bobotoh, dia dianggap sebagai legenda hidup Persib. Sebagai putra daerah Jawa Barat dan bertahun-tahun membela Persib, Atep menghadirkan banyak cerita untuk Maung Bandung.

Atep sudah 10 tahun berkarier di Persib sejak hijrah dari Persija Jakarta pada 2008. Atep ikut berperan penting dalam mengantarkan Persib meraih gelar juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.

Namun, siapa sangka pemain yang dijuluki Lord Atep oleh bobotoh itu harus berpisah dengan Persib dengan cara yang tak biasa.

Tepatnya pada akhir musim 2018, dan menariknya diputus kontak hanya melalui WhatsApp oleh manajemen Persib.

Cerita itu cukup mengharukan. Ia menuturkan semuanya dalam sebuah percakapan dalam Podkesan kanal YouTube Republikbobotoh TV.

Atep mengaku saat dikeluarkan dari Persib dua tahun lalu adalah momen yang bakal sulit ia lupakan. Saat diputus kontrak, Atep mengaku sedang menghadiri hajatan.

"Saat itu posisi saya di Sukabumi ada sebuah hajatan, bersama Tantan dan Jajang Sukmara dan pemain lain. Lalu dapat WA manajemen Persib, isinya bisa tidak telepon. Saya pikir membahas kontrak atau hal lain. Tapi akhirnya dalam telepon dibilang maaf Atep tidak bisa bersama Persib lagi karena ada peremajaan atau regenerasi. Jadi buat Atep sudah cukup sampai di sini," kenangnya.

Atep menjelaskan dalam telepon itu, ia ingin bertemu dahulu dengan manajemen untuk menyampaikan terima kasih karena sudah 10 tahun di Persib. Ia juga mengaku kawan-kawannya sempat tidak percaya kalau diputus kontrak Persib.

Seketika itu pria kelahiran Cianjur, 5 Juni 1985 tersebut menyampaikan kabar pencoretan dirinya kepada sang istri. Jawaban istrinya cukup bijak, karena barangkali rezeki Atep tidak lagi di Persib.

Selain Atep, perpisahan dramatis juga terjadi pada Hariono. Disadur dari Bola.com, begitu emosional ketika Hariono diberikan waktu untuk berbicara di hadapan puluhan ribu Bobotoh, setelah kemenangan 5-2 atas PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, 22 Desember 2019.

Partai pekan ke-34 Shopee Liga 1 2019 tersebut menjadi pertandingan perpisahan Hariono dengan Persib. Setelah 11 tahun bersama, kontrak gelandang berusia 34 tahun itu tidak diperpanjang.

Sejak jauh-jauh hari, pelatih Robert Alberts dan manajemen Persib telah sepakat untuk tidak lagi menggunakan tenaga Hariono pada Shopee Liga 1 musim ini.

Keputusan itu memancing reaksi pro dan kontra. Ada yang berpendapat bahwa Persib seharusnya menghargai loyalitas Hariono yang telah bergabung sejak 2008.

Ada pula yang menyebutkan bahwa kebijakan klub berjulukan Pangeran Biru ini perlu dihargai merujuk dari kebutuhan dan strategi tim.

Saat mendapatkan kesempatan untuk mengucapkan salam perpisahan ke Bobotoh, Hariono mengungkapkan penyebab utama dirinya tersingkir dari Persib.

Mantan pemain Deltras Sidoarjo ini menyebut bahwa Robert Alberts adalah alasan mengapa manajemen tidak memperpanjang kontraknya.

"Jujur dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya ingin pensiun di Persib. Tapi sekarang, pelatih tidak menginginkan keberadaan saya di Persib," ujar Hariono yang saat ini membela Bali United.

Hariono adalah pemain terlama di skuad Persib saat itu. Dia telah memperkuat Pangeran Biru sejak 2008.

Selama 11 tahun kariernya di Kota Kembang, Hariono berhasil mempersembahkan dua gelar meliputi trofi Liga Indonesia pada 2014 dan Piala Presiden 2015. Pada partai kontra PSM, ia mampu menutup kariernya di Persib dengan sumbangsih satu gol.**

TONTON VIDEO CERITA ATEP SAAT DICORET PERSIB