REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib, Robert Alberts ungkap perbedaan timnya dengan calon lawannya dalam menatap pertandingan kontra Bhayangkara FC di laga perdana sesi dua Liga 1 2021/2022. Ia menilai salah satu perbedaan timnya dengan Bhayangkara FC terletak di sektor depan.

Pelatih asal Belanda itu menjelaskan bahwa lini serang timnya tumpul, apabila dibandingkan dengan tim berjuluk The Guardian. Ia menilai lini serang Bhayangkara FC cukup superior dengan mengemas 10 gol dari 6 laga di sesi satu Liga 1 musim ini.

Lebih dari separuh gol Bhayangkara FC dihasilkan Ezechiel N'Douassel. Striker yang terlempar dari rencana Persib jelang bergulirnya Liga 1 musim 2020 lalu itu, sudah memproduksi 6 gol

Hanya Persebaya Surabaya yang bisa menyamai produktivitas Bhayangkara FC. Bedanya Bajol Ijo tidak setangguh The Guardian saat bertahan, itu mengapa hasil akhir yang diraih masing-masing tim sering kontradiktif.

"Itulah perbedaannya, mereka mendapat banyak penalti dan para pemain depan yang bisa mencetak gol," ujar Robert pada Selasa kemarin, 5 Oktober 2021.

Hal ini tentu berbanding terbalik apabila dikomparasikan dengan musim lalu, yang mana kondisi Bhayangkara FC sulit mencetak gol, sedangkan timnya berhasil mencetak banyak gol di musim 2020.

"Jika melihat 2020, pemain depan mereka tidak bisa mencetak gol, sedangkan kami sebaliknya," tambahnya.

Robert menilai tumpulnya lini serang tim Persib disebabkan buruknya persiapan. Bahkan tim berjuluk Maung Bandung selalu mendapat jalan buntu ketika hendak berlatih ataupun menggelar sesi uji coba.

"Saya tidak berusaha melihat hal selain fakta bahwa kami tidak menjalani masa pramusim yang mana sangat penting untuk tim sebelum menjalani pertandingan," tuntasnya.**