REPUBLIK BOBOTOH - Klub Liga 2, Perserang Serang memutuskan untuk memecat pelatih dan lima orang pemainnya karena diduga terlibat pengaturan skor.

Pelatih dan lima pemain tersebut berinisial PW, EDS, EJ, FE, AS, dan AIH.

Manajer Perserang, Babay Karnawi mengatakan, pihaknya sudah mendapat sejumlah informasi, pengakuan, dan barang bukti terkait match fixing tersebut.

“Beberapa orang telah menghubungi sejumlah pemain Perserang untuk membuat Perserang kalah dalam pertandingan melawan RANS Cilegon FC, Persekat Tegal, dan Badak Lampung FC,” ungkap Babay dikutip dari Goal Indonesia.

"Dengan pertimbangan integritas dan etik, keenam orang itu diberhentikan secara tidak hormat dari Perserang. Kami berterima kasih kepada pemain dan ofisial Perserang yang turut serta memerangi hal-hal yang merusak integritas sepak bola," imbuhnya.

Babay menambahkan, pihaknya telah melaporkan kasus tersebut kepada PSSI agar dilakukan tindakan tegas.

“Sebagai anggota, kami melaporkan agar PSSI melindungi klub, pemain, pelatih dan ofisial Liga 2 dari praktik seperti ini dengan memperketat pengawasan dalam jurisdiksi sepakbola di Liga 2,” kata Babay.

Kasus pengaturan skor itu sendiri sangat mempengaruhi prestasi Perserang di Liga 2. Perserang saat ini menempati peringkat keempat klasemen sementara Grup B hasil 1 kali menang, 1 imbang, dan 2 kali kalah.

“Kondisi ini sangat merugikan Perserang. Tapi kami tetap harus berani, dan tidak memberi toleransi terhadap hal-hal yang bisa merusak integritas sepak bola. Semua ini kami laporkan agar memberi efek jera kepada pihak-pihak yang ingin merusak integritas sepak bola,” tegas Babay.

Sementara itu, menurut instagram pengamat sepak bola dari Banten Pos, dugaan pengaturan skor dilakukan oleh pihak luar dengan mengajak sejumlah pemain Perserang untuk membuat timnya kalah saat menghadapi RANS Cilegon FC, Persekat Tegal, dan Badak Lampung.**