Sekjen PSSI Yunus Nusi. (Raffy Faraz Ramadhan/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Buntut dari pelaporan dugaan pengaturan skor yang disampaikan klub Liga 2, Perserang Serang, PSSI akan melakukan pengusutan dan siap memberikan sanksi tegas jika hal tersebut terbukti.
Sebelumnya diberitakan, Perserang menyampaikan adanya dugaan match fixing yang melibatkan pelatih dan 5 pemainnya. Menurut Goal Indonesia dan akun resmi Instagram Perserang, kelima pemain yang diduga terlibat, bersama pelatih sudah didepak dari tubuh tim.
"Kami tidak main-main dan akan menuntaskan permasalahan yang mencoreng nama sepak bola Indonesia ini," ujar Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi dikutip dari laman Antara.
Sementara itu, manajer Perserang, Babay Karnawi mengatakan, dugaan praktik pengaturan skor terjadi pada laga Perserang melawan Rans Cilegon FC, Persekat Tegal, dan Badak Lampung.
"Beberapa orang telah menghubungi sejumlah pemain Perserang untuk membuat Perserang kalah dalam pertandingan melawan RANS Cilegon FC, Persekat Tegal dan Badak Lampung FC," kata Babay.
Menurut laporan Antara yang dilansir dari keterangan resmi Perserang, keenam orang yang diduga terlibat pengaturan skor diberhentikan secara tidak hormat. Keenam orang itu berinsial EDS, FE, EJ, AS dan AIH serta pelatih kepala tim PW.
Namun dikutip dari Instagram Perserang, pelatih kepala berinisial PW dikabarkan mengundurkan diri dari tim. Sementara kelima pemain dilepas karena hasil kurang memuaskan di putaran pertama Liga 2 2021.
Babay juga mengatakan, pihaknya sudah mendapat sejumlah informasi, pengakuan, dan barang bukti terkait match fixing tersebut.
PSSI Sendiri sudah menerima laporan yang disampaikan oleh manajemen Perserang dan akan segera melakukan investigasi.
"Kami akan menyelidikinya dan memanggil terlebih dahulu para terlapor untuk dimintai keterangan. Ini tentu akan masuk ranah dari Komite Disiplin," tutur Yunus Nusi.
PSSI nantinya akan memberikan hukuman berat kepada para terduga pelaku match fixing jika laporannya terbukti benar.
"Karier sepak bolanya akan habis. Kami akan bergerak cepat untuk menuntaskan permasalahan ini," ujar Ketua Komite Displin PSSI Erwin Tobing.**