David da Silva memakai kostum Persebaya. (Tangkap layar Instagram @daviddasilva14)
REPUBLIK BOBOTOH - David da Silva menjadi jawaban atas penampilan tidak stabil lini depan Persib di putaran pertama Liga 1 2021.
Pemain asal Brasil tersebut resmi menjadi bagian dari Persib pada Senin 13 Desember 2021 dengan durasi kontrak 2 tahun.
Datang dari Terengganu FC, klub asal Liga Super Malaysia, David da Silva diplot menjadi pengganti Geoffrey Castillion yang kontraknya tidak diperpanjang oleh Persib.
Menurut Bos Persib Teddy Tjahjono, perekrutan David da Silva ini sendiri merupakan rekomendasi dari tim pelatih pasca evaluasi.
"Atas rekomendasi tim pelatih, kita akan ganti (Castillion) dengan David Da Silva," kata Teddy kepada awak media, Senin 13 Desember 2021.
Bila melihat penampilannya selama bermain di Indonesia bersama Persebaya, David da Silva bisa dikategorikan sebagai striker berbahaya.
Ia menorehkan 35 gol dari 43 laga yang dimainkannya bersama Bajul Ijo.
Menurut catatan Skor.id, jumlah gol yang dicetak David da Silva sama dengan jumlah penampilannya sebagai starter bersama Persebaya.
Jika dirata-ratakan, David hampir mencetak gol dalam setiap laga yang dilakoninya. (0.97 kontribusi/laga).
Namun hal tersebut berbeda dengan catatan di Liga Super Malaysia.
Berdasarkan laman transfermarkt, David da Silva hanya mencetak 7 gol dari 15 penampilannya.
Gol tersebut bahkan jauh dari jumlah gol yang dicetak oleh peraih sepatu emas dari Liga Super Malaysia, Ifedayo Olusegun asal Selangor.
Pemain asal Nigeria tersebut menorehkan 26 gol dari 22 pertandingan.
Jumlah gol David da Silva bahkan lebih sedikit dari pemain yang juga dikait-kaitkan masuk radar Persib yaitu Paulo Josue asal Kuala Lumpur FC.
Pemain asal Brasil berposisi gelandang kiri tersebut menorehkan 9 gol dari 20 penampilan bersama Kuala Lumpur.
Jumlah gol yang dicetak David da Silva bersama Terengganu FC di Liga Malaysia bahkan sempat mendapat sorotan dari bobotoh.
"Tebih kieu geningan golna ge. Teu dua digit (jumlah golnya jauh ternyata, tidak dua digit)," tulis akun twitter @Viking_boys.
"DDSna nu geus menurun, teu cocok maen di Malaysia, ligana nu memang jauh leuwih berkualitas Malaysia atau aya alasan lainna?," tanya akun tersebut.**