Pemain Persib Puja Abdillah. (Foto: Raffy Faraz Ramadhan/REPUBLIKBOBOTOH.COM)
REPUBLIK BOBOTOH - Benturan saat gim internal bersama Persib Bandung berbuah malapetaka bagi Puja Abdillah.
Tak mengira akan berujung pada cedera yang cukup parah di kepala, Puja Abdillah awalnya hanya divonis vertigo oleh dokter.
Namun belakangan diketahui, ada penggumpalan darah yang bersarang di bagian kepalanya.
Juli 2020, Puja pun harus naik meja operasi lantaran tumor otak yang dideritanya.
Puja menceritakan awal mula terjadinya pendarahan di kepalanya tersebut.
Ia mengatakan, meski tidak meyakini secara pasti, tetapi ia sempat terlibat benturan kepala dengan rekan satu timnya saat itu, Rene Mihelic.
"Waktu itu lagi latihan di Jalak Harupat, jam 3 (sore), hujan. Sebagai persiapan untuk liga. Itu tahun 2019. Sebelum covid-19," kata Puja mengenang awal terjadinya cedera kepala dikutip dari Channel Youtube Tiento Indonesia, November 2021 lalu.
"Waktu itu ada benturan kepala, lagi gim internal. Benturan kepala, yang Puja ingat dengan Rene Mihelic, tapi gak tau lah, (apakah cederanya) akibat benturan itu, apa ada yang lain," katanya.
Usai benturan tersebut, kata Puja, ia sempat merasakan pusing. Namun pemain jebolan Diklat Persib ini mengabaikannya dan sempat mengira hanya sekedar panas dingin karena berlatih di saat hujan.
"Dokter saat itu nanya, pas Puja di diagnosa ada pendarahan di kepala, pas MRI, dokter Rafi nanya. 'Ja, pernah jatuh di motor ngga?'," ungkap Puja menirukan apa yang ditanyakan oleh dokter Persib tersebut.
Puja menjelaskan, selama ia menggunakan motor, belum pernah terjatuh hingga mengalami benturan kepala.
Hal tersebut semakin membuat Dokter Rafi penasaran. "Terus naon atuh?," ujar Puja menirukan pertanyaan Dokter Rafi kepadanya.
Pasalnya, lanjut Puja, pendarahan yang terdiagnosa oleh MRI belum lama terjadi.
"Soalnya ini si darahnya belum lama, sekitar dua minggu," ujar Puja menjelaskan.
Puja pun diminta oleh Dokter Rafi untuk mengingat-ingat kejadian yang mengakibatkan adanya pendarahan di kepalanya.
"Seingat Puja mah, pas latihan di Jalak Harupat. Benturan sama Rene Mihelic. Saat itu Puja sempat linglung. Puja pikir panas dingin biasa, karena latihan hujan," tutur Puja.
Menurut Puja, usai insiden benturan kepala tersebut, Rene Mihelic pun sempat merasakan pusing hingga meminta obat kepada Dokter Rafi.
"Puja juga minta (obat), berlanjutlah, besoknya Puja mah latihan, Rene mah di bawa ke dokter, berlanjut pusingnya, tapi (Rena) tidak ada apa-apa. Kalau Puja mah, gak dirasa, mungkin hareeng (panas dingin)," kata Puja.
Rasa sakit di kepala Puja semakin terasa ketika aktivitas sepak bola mulai menurun lantaran Covid-19 yang menyerang Indonesia dan belahan dunia lainnya.
"Langsung kerasa, pusing aja, Puja sempat dirawat satu minggu dan didiagnosa oleh dokter, vertigo," ungkap Puja.
Setelah divonis vertigo oleh Dokter, Puja merasa bahwa kondisinya akan baik-baik saja, sehingga memutuskan pulang dari rumah sakit setelah dirawat selama satu minggu.
"Udah sehat, normal, makan juga masuk, tapi sorenya langsung muntah-muntah, pusing lagi. Bukan pusing biasa, sakit. Setelah MRI, ternyata ada penggumpalan darah sebesar tutup botol air mineral," kata Puja.
Puja merasa beruntung karena langsung ada tindakan medis yang dilakukan. Karena menurutnya, apabila tidak segera dilakukan tindakan, cedera penggumpalan darah tersebut akan berujung pada kanker.
"Alhamdulillah-nya mah, Puja langsung dioperasi, kalau tidak dioperasi itu jatuhnya langsung ke kanker. Alhamdulillah langsung di periksa," ucap Puja Abdillah.
Puja pun berpesan kepada semua pihak, ketika mendapat cedera atau mengalami insiden benturan kepala, alangkah lebih baiknya langsung menjalani pemeriksaan.
"Takutnya kan, intinya jangan ambil resiko untuk menunda-nunda," pesan Puja.
Usai operasi, Puja diminta oleh dokter untuk beristirahat selama 6 bulan. Namun proses penyembuhan Puja bisa lebih cepat dari yang diperkirakan.
Puja bisa kembali ke lapangan setelah 3 bulan melawati masa penyembuhan. Hal ini pun sempat membuat dokter yang menanganinya terkaget-kaget.
"Motivasinya teman-teman. Puja pengen sehat. Motivasi lihat teman. 'Orang lain sehat, masa saya mau gini-gini aja'. Puja langung latihan lagi, Alhamdulillah, recovery 3 bulan, sampai buat dokter kaget," kenang Puja Abdillah.**