Presiden Borneo FC, Nabil Husein bersama Indra Mustaffa. (Borneo FC.id)
REPUBLIK BOBOTOH - Borneo FC menjawab pernyataan resmi Persib yang menyebut bahwa Indra Mustaffa masih menjadi bagian dari Maung Bandung pada kompetisi Liga 1 musim ini.
Diinformasikan sebelumnya, Borneo FC sudah memperkenalkan Indra Mustaffa sebagai rekrutan barunya di jendela transfer paruh musim dengan durasi kontrak dua tahun.
Namun di sisi lain, Persib sebagai klub terakhir yang dibela oleh Indra menyatakan bahwa sang pemain masih terikat kontrak hingga akhir musim ini dan tercatat sebagai pemain Persib.
Melalui pernyataan resminya Borneo FC mengaku telah melakukan cek & ricek sebelum merekrut Indra Mustaffa dari Persib.
"Sebelum melakukan perekrutan pemain, Borneo FC Samarinda lebih dulu menelaah seluruh aspek mulai dari kondisi fisik, kebutuhan teknis termasuk kontrak kerja pemain tersebut dengan klub terakhirnya," demikian pernyataan Borneo FC dalam rilisnya, Kamis 13 Januari 2022.
Baca Juga: Jadi Nomor 1 di Dunia, Wanita Ini Punya Pengikut Paling Banyak di Instagram
Berdasarkan penilaian tim legal Borneo FC, kontrak kerja sama Persib dengan pemain asal Bogor tersebut sudah berakhir.
"Berdasarkan hal-hal tersebut, Borneo FC Samarinda manjalin kontrak kerja selama 2 musim dengan pemain yang bersangkutan dengan nomor kontrak 159/PKPM/BORNEO-FC/XII/2021."
Manajemen Borneo FC juga menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan proses registrasi pemain dan melengkapi semua dokumen agar Indra bisa tampil di putaran kedua Liga 1 2021.
"Namun sampai saat ini status dari pemain yang bersangkutan belum juga disahkan oleh sistem SIAP," katanya.
Tim berjuluk Pesut Etam itu merasa mengalami kerugian secara teknis dalam menjalni kompetisi putaran dua Liga 1 2021.
Baca Juga: Dua Legenda Liga Inggris Turun Gunung Bantu Marcus Rashford Agar Kembali Tajam
Oleh karena itu, Borneo FC akan meneruskan permasalahan ini ke NDRC.
NDRC sendiri merupakan Badan Penyelesaian Sengketa Nasional sepak bola.
Dikutip dari Antara, ada empat kelompok formasi NDRC diantarnya pemangku kepentingan internasional (internaional stakeholders), arbitrator NDRC (NDRC Arbitrators, Arbitrators perwkilan klub, dan arbitrator APPI).
Kelompok terebut dihuni oleh orang-orang yang berlatar belakang hukum dan berasan dari FIFA, FIFPro, perwakilan klub dan APPI.
"Menindaklanjuti dari situasi ini, kami menilai perlu adanya tinjauan dan keputusan legal yang lebih berbobot dan komperhensif, karenanya kami akan meneruskan persoalan ini ke NDRC," pernyataan manajemen Borneo FC.
Dalam rilisnya, Borneo FC menegaskan sangat menghormati perbedaan opini dalam penilaian terhadap kontrak kerja professional diantara pesepakbola maupun klub-klub lainnya.
"Tetapi Borneo FC Samarinda berharap adanya putusan yang adil dan berkekuatan hukum tetap terhadap persoalan ini, terutama mengingat kompetisi putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022 sudah kembali bergulir," pungkas manajemen Borneo FC.**