Hilda Eka Putri. (Dokumentasi Pribadi)
REPUBLIK BOBOTOH - Bobotoh tetap menaruh hormat atas perjuangan Persib Bandung meskipun kalah tipis dari Bhayangkara FC 0-1 pada laga lanjutan Liga 1 2021 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Ahad 6 Februari 2022.
Hanya tampil dengan skuat seadanya usai diterjang badai Covid-19, sebagian bobotoh menilai Persib tidak terlalu tampil mengecewakan.
Seperti yang dutarakan Bobotoh geulis asal Bogor, Hilda Eka Putri. Ia menilai kekalahan ini merupakan buah dari minimnya persiapan Persib yang sempat diserang kasus Covid-19.
Absennya sejumlah pilar, dinilai Hilda membuat tim kebanggaanya tampak tidak seimbang. Bahkan turunnya beberapa pemain muda dengan jam terbang minim di partai besar seakan dipaksakan dan menyebabkan minimnya kontribusi.
"Kalau untuk pertandingan tadi malem mah menurut aku Persib kurang persiapan, kurang kompak, kurang greget pokonya kurang semua. Tapi buat tadi malem mah aku mau jadi Bobotoh santun dulu, memaklumi keadaan yang semalem," ujar Hilda kepada REPUBLIKBOBOTOH.COM pada Senin, 7 Februari 2022.
Ia juga menilai beberapa pemain tampak kurang persiapan karena waktu berlatih yang singkat. Bahkan beberapa nama yang diduga sempat terpapar Covid-19, bermain di bawah performa dan kerap melakukan kesalahan yang menyulitkan timnya sendiri.
"Mereka bukan robot, memang kita menuntut untuk menang tapi keadaan ga bisa gitu. Yang sembuh Covid-19 persiapan cuma 2 hari, jadi gak terlalu maksimal. Liat aja umpan Klok blunder wae, pokonya mah semalem squad uyuhan bisa tampil ge," tambahnya.
Lebih lanjut menurut Hilda, sudah saatnya pelatih Persib memikirkan semua pemain muda untuk mendapatkan jam terbang yang layak. Sehingga saat menghadapi situasi genting seperti ini, tim Persib mampu menjaga keseimbangan tim demi mendapatkan kemenangan.
"Jelas dampaknya ada, ripuh kaya gak adanya Henhen, Jupe, Febri, Nick sama beberapa org lain nya itu bikin skuad pincang. Walaupun Persib menurunkan pemain muda, tapi bisa diliat dari pertandingan semalem,"
"Efek mereka tidak pernah dapet jam terbang, sekalinya di turunin malem teh kaget meren ya, jdi gakuat lama baru gakuat main fulltime langsung cidera, karunya," tambahnya.
BACA JUGA: Pemerintah Naikkan Status PPKM di Jabodetabek, DIY, Bali, dan Bandung Raya Jadi Level 3
BACA JUGA: Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Lewat Indomaret, Cukup Tunjukkan KTP, STNK dan Nomor HP
BACA JUGA: Mengenal Kabupaten Bandung Timur Yang Akan Menjadi Daerah Otonomi Baru di Jawa Barat
Tak hanya peran pemain muda yang minim kontribusi, gadis berusia 23 tahun itu menambahkan keterlibatan Bruno Cantanhede dan David da Silva di dalam tim perlu dievaluasi secara serius.
"Bruno teh sebener nya ada ngotot-ngotot nya, malah lebih ngotot Bruno dibanding DDS. Ngan Bruno mah rada blunder, padahal tugas dia teh cetak gol, tapi malah sibuk nyari kartu kuning,"
"DDS gampang banget ilang bola, asa leleus liat main nya DDS dari awal masuk Persib sampe skrg ga ada perubahan. Emg DDS kalo sekali nya dapet bola bawaan nya bagus, skil dia punya skil bagus tapi ya itu dari hari ke hari gada proggresnya," tambahnya.
"Pokonya 2 striker semalem mah gak ada gunanya sih, ngan saukur nyien pelanggaran dan ngukur lapangan aja. Punten DDS jeng Bruno, tapi masih nunggu performa terbaik nya ko," tuntasnya.**