Pelatih Persib Robert Alberts. (MO Persib)
GOROWOK BOBOTOH - Dalam sebuah media terungkap jika Robert Rene Albert ingin mengakhiri kariernya di Persib dan selanjutnya ingin menetap di Bali karena dia sangat cinta dengan suasana di Indonesia.
Persoalannya, saat ini Meneer asal Belanda itu bukan saja sedang melawan virus COVID 19 yang telah menyerang dirinya, akantetapi ada persoalan besar sedang menggelatutinya.
Performa Maung Bandung yang belum ke trek sesungguhnya membuatnya menjadi tidak nyaman dan seolah tekanan terus menerus menimpanya. Upaya yang selama ini dilakukannya seolah mentok dan tak mengubah keadaan.
Pembelian David Da Silva dan Bruno Cantanhede bukti sahih jika pelatih Persib ini seolah tertekan pula dengan pilihannya sendiri yang belum memperlihatkan performa sesungguhnya.
Tuntutan bobotoh beberapa bulan lalu yang mendesaknya untuk mundur sebagai pelatih karena performa Maung Bandung yang tak sesuai harapan, sesungguhnya isyarat ada masalah yang tengah dialaminya sendiri.
Beruntung manajemen saat itu memberi kesempatan untuk bisa bertahan apalagi kontraknya sampai 2024.
Sayang kemudian hal itu tak berbuah manis, nyatanya Persib Bandung memiliki nilai yang lumayan dan posisi masih di lima besar tetapi penampilan tim kesayangan warga Jawa Barat ini seperti tak mililiki ciri khas dan karakter sebuah tim yang ditakuti lawan dan tak berkutik ketika menghadapi tim-tim besar.
Disadari atau tidak, pemberhentian 13 pelatih di Liga Indonesia yang tengah bergulir ini sedikitnya mempengaruhi psikis pelatih asal Belanda ini. Setidaknya mungkin muncul dalam benaknya, bisa jadi ia
akan menjadi pelatih selanjutnya yang mengalami hal itu.
Dengan adanya ketidak nyamanan ini serta seringkali adanya tuntutan bobotoh membuat posisinya menjadi serba salah.
Itu memang sebuah konsekuensi logis. Jika penampilan tim bagus dan menjanjikan, mustahil ada tuntutan kepadanya untuk mundur. Namun ketika penampilan tim jelek, sangat wajar jika bobotoh menyuarakan agar dia diganti atau mundur.
Memang, jika harus menggantinya saat ini di tengah jalan bukan sesuatu yang dapat dikatakan pas waktunya. Walaupun sesuatu bisa saja terjadi.
Pertama, jika kembali gencar tuntutan bobotoh yang menuntutnya mundur. Kedua, manajemen yang memutuskannya atau yang ketiga, mundur secara terhormat sebagai pertanggung jawaban dari apa yang telah dilakukannya selama ini.
Keputusan ada di tangannya namun ketika masih yakin dengan kemampuannya, monggo lanjutkan tangani tim dengan syarat harus terjadi perubahan total dalam tubuh tim dan dalam segala hal.
Duh sungguh ngeri kalau hal itu terjadi hari-hari ini.
Memang yang sangat ideal adalah Robert Rene Albert menyelesaikannya sampai akhir musim yang kemudian bisa dilakukan evaluasi.
Evaluasi yang dilakukan adalah bukan melulu dari capaian angka semata tetapi perlu dievaluasi pula dari performa tim.
Apa artinya hanya menghabiskan waktu 2 X 45 menit kalau nyatanya tak berdaya di hadapan lawan yang lebih tangguh.
Ternyata yang dilihat selama ini Sang Meneer kelihatan kesuilitan untuk mendongkrak kondisi tim dan upaya membentuk karakter pemain yang memiliki semangat tempur yang tak pernah mati dan selalu
bermain dengan hati.
Tak ada yang salah dengan pemain tetapi seperti tak terlihat pecutan nyata dalam diri pemain memiliki naluri “membunuh” siapapun yang menjadi lawannya.
Kegemasan penonton atau bobotoh yang menyaksikan Persib dari jarak jauh menandakan memang ada masalah yang tengah dihadapi kesebelasan yang punya julukan Pangeran Biru juga. Performa tim yang dianggap sebagai calon juara Liga I Indonesia tahun ini jauh dari harapan.
Permainan yang ada terlihat monoton, miskin strategi dan tak terlihat garang di lapangan . Di sini jelas peran pelatih yang harus mampu membangkitkan semangat juang dan semangat tempur para pemain. Justeru kini jangan-jangan menu coach Robet Rene Albert ini sudah tidak sesuai kebutuhan tim karena menunya tak sesuai yang dinginkan.
Artinya, sang pelatih harus segera meracik menu baru seperti yang dibutuhkan tim atau memberi kesempatan chief yang mampu memberi menu yang sesuai keinginan tim.
Berdasarkan catatan yang ada pelatih asal Belanda ini memang gemerlap dengan prestasi di tingkat Asia, Asia Tenggara dan juga Indonesia yang membuat Arema berhasil menjadi juara. Capaian itu dulu dan seperti semua orang tahu bahwa pelatih dan pemain juga memiliki masa keemasan dan kejayaan.
Di sini harus disadari bahwa Robert Rene Albert mungkin sudah redup untuk berprestasi karena faktor usia. Tetapi semua itu masih bisa dibantah dengan sebuah prestasi nyata. Artinya, tim yang dilatihnya harus menunjukkan performa hebat dan mampu mengalahkan lawan-lawannya setiap kali mereka bertanding.
Namun mungkin juga beliau sudah merasa jenuh dan lelah dengan semua ini. Sehingga sangat membutuhkan istirahat dan juga ketenangan. Tekanan yang begitu berat justeru malah membuatnya semakin lelah dan kesulitan berkreasi.
Semoga Meneer tetap bersemangat menghadapinya.
Lalu kemudian ingat lagu yang dibawakan grup musik rock Elpamas
Pak Tua sudahlah
Engkau sudah terlihat lelah oh ya
Pak Tua sudahlah
Kami mampu untuk bekerja oh ya
Pak Tua o-ho.**
PENULIS: Deffy Ruspiyandy, bobotoh nu sok gogorowokan harepeun TV lamun PERSIB maen
Rubrik GOROWOK BOBOTOH memuat tulisan artikel opini dari pembaca, Redaksi REPUBLIKBOBOTOH.COM tidak bertanggungjawab atas isi tulisan yang sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.
ATTENTION: Bagi Bobotoh yang suka menulis bisa mengirimkan tulisan ke email republikbobotoh@gmail.com, tulisan akan dimuat di kolom GOROWOK BOBOTOH.