REPUBLIK BOBOTOH - Persib Bandung terus berkomitmen dalam membina pemain muda yang berkelanjutan. Akademi Persib menjadi jawaban akan kepedulian manajemen terhadap bibit pesepakbola potensial untuk mendapatkan jenjang karier terbaik.

Pada kegiatan Sampurasun Persib yang digelar di 1933 Dapur dan Kopi, Senin 28 Februari 2022 itu membahas banyak aspek. Salah satunya adalah perhatian khusus terhadap pembinaan usia muda demi mendapatkan jenjang yang baik.

Acara yang diikuti banyak pelaku dan para pemerhati sepa kbola usia dini ini diikuti secara online dan offline. Tampak acara yang dihadiri General Manajer Akademi Persib, Yoyo S Adiredja dan Pelatih Persib U-17 Piala Soeratin Jawa Barat, Gilang Angga Kusuma itu diikuti semua peserta dengan antusias.

Sebab, menjadi klub sepakbola profesional, tak hanya prestasi dan bisnis yang diperjuangkan manajemen Persib saat ini. Namun, ikut berperan aktif dalam kemajuan sepakbola Indonesia, khususnya dalam pembinaan para pesepakbola muda.

Melalui Akademi Persib ini, manajemen PT Persib Bandung Bermartabat berusaha mencetak bibit-bibit pesepakbola. Ikut berkontribusi untuk dunia sepakbola Tanah Air, melalui penditribusian pemain ke Tim Nasional Indonesia baik kelompok usia maupun senior.

Tak hanya itu, para pemain binaan Persib saat ini juga sudah mulai diperhitungkan. Pada Liga 1 2021/2022 muncul nama Kakang Rudianto sebagai prodak Akademi Persib yang berhasil debut dan cetak gol bersama tim senior di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, para pembicara membahas filosofi pengajaran yang diadopsi oleh Akademi Persib saat ini. Data-data terkait prestasi, pelatih, lisensi, dan siswanya.

Tidak hanya secara sikap di lapangan, pada kesempatan itu, para narasumber memberikan gambaran Akademi Persib dalam menjaga gizi dengan asupan nutrisi yang terjaga.

"Pengenalan permainan bola dari dasar, bagaimana caranya anak-anak senang sebelum melanjutkan kepada teknik lebih meningkat," kata Gilang.

Mengadopsi filosofi pembinaan dari Inter Academy, pembinaan di Persib punya ciri khas, ada hal yang berbeda dengan pola pendidikan lainnya. Terlebih, Academy Inter sudah punya pengalaman lebih jauh dengan cabang di berbagai negara yang sepakbolanya maju.

Lebih lanjut Gilang mengatakan, dalam pola pelatihan Academy Inter Milan, pesepakbola tak hanya berbicara soal menendang dan mencetak gol. Namun, sepak bola seharusnya yang membentuk karkater untuk menjadi sosok baik dalam kehidupan, tidak hanya soal juara.

"Jelas jenjangnya. Program dari awalnya, tidak hanya berlatih secara teknis di lapangan. Tapi, bagaimana hormat kepada orang tua, pelatih dan sikap di lapangan dan tim bagaimana," ungkap sosok yang juga pernah berseragam skuad Pangeran Biru tersebut.

Sementara itu, Yoyo mengatakan jika hadirnya Akademi Persib sebagai usaha manajemen untuk membuat jenjang yang terencana sebagai pesepakbola. Sebab, dari Akademi Persib, pemain punya banyak kesempatan untuk meningkatkan kualitasnya, bergabung Diklat Persib hingga menyusul pemain lainnya ke senior bahkan Tim Nasional.

"PT PBB sudah menyediakan tempat bertingkat, lengkap. Usia pembinaa dini dan muda di Akademi, yang pemin pilihan dan terbaik ke Diklat Persib untuk bermain di Elit Pro Akademi, dari Diklat bisa mengisi ada Persib senior, ada Bandung United atau Maung Anom," jelas Yoyo.**