Aksi damai bobotoh di Graha Persib, Selasa 21 Juni 2022. (Raffy Faraz/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Ratusan bobotoh melakukan aksi damai dengan berjalan kaki dari GOR Saparua menuju Graha Persib yang terletak di Jalan Sulanjana Nomor 17 Bandung, Selasa 21 Juni 2022.
Aksi damai tersebut digelar terkati insiden maut GBLA yang menewaskan dua orang bobotoh pada pertandingan Persib vs Persebaya, Jumat 17 Juni 2022.
Bobotoh yang menggeruduk kantor Persib itu juga menyampaikan empat tuntutan kepada manajemen dimana diantaranya adalah meminta panpel Persib meminta maaf, evaluasi besar-besaran di dalam tubuh panpel, panpel harus mengimplementasikan pasal 54 ayat 4 dan 5 UU Keolahragaan nomor 11 tahun 2022 dan tidak ada negosiasi terkait tiga tuntutan tersebut.
Baca Juga : 2 Bobotoh Meninggal, Budi Bram Mundur dari Panpel setelah Laga Persib vs Bhayangkara FC
Dalam aksi damai tersebut, pihak manajemen Persib yang hadir menemui bobotoh diwakili Umuh Muchtar dan penanggung jawab panpel Budi Bram Rachman.
Usai aksinya, Bobotoh yang mengatasnamakan generasi yang tak bisa dibeli kembali menyuarakan tuntutan kepada manajemen Persib.
Dalam rilis yang disampaikan melalui akun twitter @manajemenbobrok, mereka meminta panpel Persib untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan serta mengunggahnya di akun offisial Persib di berbagai macam platform.
"Kami juga menuntut agar menyatakan pemintaan maaf dan pengakuan kelalaian yang diunggah di akun offisial Persib di berbagai macam platform," demikian pernyataan dalam rilis 'Bobotoh Resisteance Movement, Rabu 22 Juni 2022.
Mereka juga meminta agar manajemen Persib menggubris tuntutannya paling lambat 1 x 24 jam.
"Terhitung dari kesepakatan dalam audiensi antara kami dengan pihak manajemen Persib pada pukul 15.44 WIB," pernyataan lanjutan dalam rilis tersebut.**
Selamat pagi kawan kawan, berikut adalah press release dari Bobotoh Resistance Movement#BobotohBerduka pic.twitter.com/YfjhOLiEMs
— manajemen bobrok (@manajemenbobrok) June 22, 2022