Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Pegiat sepak bola asal Bandung, Doni Setiabudi menilai, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, terbilang cukup sukses jika ukurannya adalah prestasi tim nasional.
Menurut sosok yang akrab disapa Kang Jalu itu, kepemimpinan Iwan Bule di PSSI berhasil membentuk timnas Indonesia, yang secara permainan cukup berkembang.
"Kalau boleh jujur, di antara seluruh rentetan Ketua PSSI, Pak Iwan Bule yang paling baik," kata Kang Jalu saat menjadi narasumber dalam acara Piriwit Biru yang tayang di Kanal YouTube REPUBLIKBOBOTOH TV, beberapa waktu lalu.
"Dilihat dari segi prestasi (timnas) dan saya lihat memang dia sangat peduli," ungkapnya menambahkan.
Baca Juga : Jordi Amat dan Sandy Walsh Belum Dapat Tanda Tangan Presiden Jokowi
Hanya saja Iwan Bule, kata Kang Jule, terlalu men-Jabar-kan dalam setiap kebijakan yang diambil PSSI karena berkaitan dengan niatnya untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar.
Iwan Bule sendiri belakangan jadi sorotan dan jadi figur nomor pertama yang didesak mundur dari posisinya sebagai bentuk tanggung jawab moril atas tragedi di Stadion Kanjuruhan yang merenggut banyak korban jiwa.
"Walaupun kalau baca (komentar) netizen di mana-mana terlalu men-Jabar-kan. Apa-apa selalu men-Jabar-kan," kata Kang Jalu.
"Tapi ya itu mah hak beliau, ketika dia punya keinginan untuk maju di Pilgub Jabar, itu gak jadi masalah, sah-sah aja selama dia pegang semuanya berjalan dengan baik."
"Kalau kata saya mah katempuhan buntut maung kang, lagi bagus-bagusnya tapi ada kasus itu (Tragedi Kanjuruhan)," ujarnya.
Baca Juga : Jadwal Siaran Langsung Piala Liga Inggris, Dipanaskan Duel Man City vs Chelsea
Kang Jalu mengatakan, terlepas dari apakah Iwan Bule mundur atau digantikan maupun bertahan di posisi Ketua Umum PSSI, menurutnya sepak bola Indonesia tidak akan banyak berubah jika orang-orang lama yang ada di dalamnya masih bertahan.
Menurut Kang Jalu, dalam memperbaiki sepak bola Indonesia, termasuk organisasinya, tidak hanya bicara satu atau dua orang individu saja.
"Kalau nanti hasilnya orang-orang itu saja (orang-orang lama di sekitar Ketua Umum PSSI) buat apa?" ungkap Kang Jalu.**