Logo Persis Solo. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
RBCOM - Persis Solo Solo resmi melepas tujuh pemain sebagai bagian dari upaya tim berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut membangun kekuatan tim menghadapi Liga 1 musim 2024-2025.
Ketujuh pemain yang resmi dilepas Persis Solo tersebut adalah M Shulton Fajar, Jaimerson Xavier, Gavin Kwan Adsit, Arif Budi, Samuel Simanjuntak, Taufiq Febriyanto dan Alfath Faathier.
Dari total sebanyak tujuh nama pemain yang dilepas Persis Solo, lima di antaranya adalah berposisi pemain belakang alias bek yaitu Jaimerson, Alfath Faathier, Samuel Simanjuntak, Arif Budiono juga Gavin Kwan.
Baca Juga : PSSI Rencakan Gelar Liga 4, Erick Thohir Akan Perbaiki Sistem Kompetisi Tahun Ini
Itu mengindikasikan Persis Solo ingin melakukan pembenahan signifikan di lini pertahanan mereka. Statistik pada musim 2023-2024, menunjukkan Laskar Sambernyawa memang memerlukan pembenahan di lini belakang.
Dalam 34 pertandingan yang dilakoni sepanjang babak reguler series Liga 1 2023-2024, gawang Persis Solo kebobolan 47 kali atau rata-rata 1,38 gol per laga.
Persis Solo sendiri nyaris lolos ke championship series, namun akhirnya gagal setelah hanya finish di peringkat ke-7 dengan 50 poin hasil dari 14 kali menang, 8 kali imbang dan 12 kali kalah.
Baca Juga : Rezaldi dan Edo Akhirnya Bisa Jalankan Rencananya yang Tertunda Usai Bawa Persib Juara
"Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang sudah diberikan untuk Laskar Sambernyawa, semoga para penggawa diberi langkah terbaik demi perjalanan karier selanjutnya," tulis akun Instagram official Persis Solo.
Sementara itu Alfath Faathier juga sudah menyampaikan kalimat perpisahan setelah dilepas Persis Solo. Pemain jebolan Persib Bandung U-21 yang satu angkatan dengan Henhen Herdiana dan Febri Hariyadi tersebut, menyampaikan terima kasih atas kesempatan berkarier selama 3 tahun bersama Persis.
"Saya ucapkan terima kasih banyak untuk seluruh masyarakat Solo, tim pelatih dan staf manajemen tim Persis yang telah memberi saya waktu dan kesempatan untuk membela tim ini selama 3 tahun," kata Alfath Faathier.***