RBCOM - Ribuan warga Ciamis dan Dulur Coklat meriahkan acara Coklat Kita Napak Jagat Pasundan Guyub Milaku Sauyunan pada Sabtu, 22 Juni 2024 di Alun-Alun Ciamis.
Acara ini juga bersamaan dengan hari jadi Kabupaten Ciamis ke-382 tahun dan dihadiri langsung Pejabat (Pj) Bupati Ciamis, Engkus Sutisna; Kepala Dinas Pariwisata Kab Ciamis, Budi Kurnia; dan Sekertaris Daerah Ciamis, Andang Firman Triyadi.
Berbagai pertunjukan tersaji sejak dimulainya acara pada pukul 14.00 WIB. Mulai dari Bebegig Sukamantri, Wayang Landung Panjalu, Puisi Dodoy Kiwari, dan Sketsa Napak Jagat Pasundan.
Kehadiran pertunjukan ini langsung menarik perhatian warga Ciamis dan Dulur Coklat untuk terus berdatangan ke Alun-Alun Ciamis.
Bebegig Sukamantri dan Wayang Landung Panjalu sempat dipamerkan ke hadapan Dulur Coklat.
Kesenian Wayang Landung Panjalu ini diperkenalkan berupa wayang berukuran besar yang terbuat dari daun pisang.
Sedangkan Bebegig Sukamantri, merepresentasikan sebagai pelindung lingkungan alam.
Kehadiran Sigit Silat PPSI, Doddy Kiwari, Dini Shaumi, dan dalang Bhatara Sena juga membuat suasana Alun Alun Ciamis menjadi lebih rileks.
Apalagi kehadiran wayang Cepot, Ceu Popon, Mang Jun, Aman & Amin, mampu melepaskan tawa dari Dulur Coklat.
Memasuki malam hari, suasana syahdu mengiringi penampilan Iman Jimbot dan Lingkung Seni Cahaya Mekar.
Atmosfer kesenian tradisional sangat kental terasa, hingga menambah semarak jalannya acara tersebut.
Suasana pecah saat Preman Disco menunjukan performanya dengan membawakan lagu secara medley yang diiringi alunan musik EDM.
Semua Dulur Coklat berjingkrak bersama, sambil menyalakan flash dari semua gawainya.
Setelah Preman Disco menuntaskan penampilannya, Dulur Coklat langsung disiram oleh siraman musik pop Sunda dari Yayan Jatnika.
Dengan membawakan 4 lagu, Yayan Jatnika menutup penampilannya dengan lagu Kosipa yang menjadi andalan.
Perwakilan Coklat Kita DSO Banjar, Rizki Firmansyah menuturkan, NJP merupakan bentuk komitmen PT Djarum dalam melestarikan kebudayaan.
Hal tersebut dibuktikan dengan perhelatan NJP yang kini telah masuk di tahun ke-11.
“Bicara budaya, kami dari PT Djarum yang diwakili oleh Coklat Kita sangat fokus, sangat konsentrasi untuk melakukan hal-hal yang sifatnya berkaitan dengan kebudayaan," kata Rizky kepada awak media.
"Tadi sudah disebut, sudah 11 tahun kami punya wadah yang namanya Napak Jagat Pasundan yang sudah banyak bekerja sama dengan pemerintah daerah lain di Jawa Barat,” sambungnya.
Kerjasama yang telah terjalin sejak beberapa tahun silam dengan berbagai pemerintah daerah di Jawa Barat, membuat perhelatan NJP kerap sukses menyedot antusiasme publik. Dampaknya, acara ini kerap dinantikan para pelaku seni.
“Yang jelas pertama, nyambung komunikasi yang sudah berjalan selama ini. Di antara kita sebagai perusahaan, juga dari pemerintahan Kabupaten Kota lain hingga Kabupaten Ciamis. Mudah-mudahan kolaborasi ini bisa terus terlaksana di tahun yang akan datang,” harapnya.
Andang Firman selaku Sekda Kabupaten Ciamis merasa senang dengan adanya event kolaborasi yang mengedepankan sisi tradisional dari satu daerah.
Ini merupakan acara positif dan terus digalakan guna terjaganya kelestarian budaya sunda di Tatar Pasundan.
“Yang pertama karena acara berkaitan dengan ngamumule budaya Sunda, semua budaya lokal ditampilkan dalam rangka Napak Jagat Pasundan," kata Andang Firman.
"Ini suatu hal yang membanggakan bagi saya, atas nama pemerintah Kabupaten Ciamis. Banyak event, banyak budayawan, banyak seniman lokal ikut serta dalam kegiatan Napak Jagat Pasundan ini," dia menambahkan.
Dirinya berharap, Pemerintah Kabupaten Ciamis bisa terus bersinergi bersama Coklat Kita. Bukan hanya perhelatan NJP, tetapi pagelaran lain yang berkaitan dengan kebudayaan.
“Mudah-mudahan Ciamis ke depan bisa berkolaborasi lagi dengan teman-teman dari Napak Jagat Pasundan,” ungkapnya.
Salah seorang Dulur Coklat dari Banjar, Indra mengaku senang karena bisa menyaksikan dan memperkenalkan beberapa budaya Sunda kepada keluarganya.
Baginya ini merupakan acara yang sangat layak untuk terus berlanjut agar budaya Sunda tetap lestari.
"Saya bawa keluarga, istri dan anak. Bagus banget ini acaranya. Saya bisa kenalin budaya Sunda ke keluarga. Acara ini harus terus berlanjut soalnya punya dampak baik agar budaya di tatar Sunda tetap lestari." kata Indra.***