Tim Persib Bandung dan Dewa United bersiap berlaga di Piala Presiden 2025. (Adam Husein/RBCOM)
RBCOM - Lebih dari penggerak roda ekonomi dan silaturahmi, melainkan sarana memperkenalkan tradisi. Ya, itulah wajah baru Piala Presiden edisi kali ini.
Di tengah gegap gempitanya akselerasi sepak bola negeri ini, Piala Presiden hadir dengan wajah lebih seksi. Memikat publik lewat cara yang menarik.
Dua tamu dari luar negeri, Oxford United dan Port FC, menjadikan Piala Presiden lebih karismatik.
Keduanya datang membawa misi. Aroma rivalitas menjadi lebih presisi. Tim lokal pun tak mau kalah saing.
• Ekonomi
Piala Presiden memang selalu melibatkan ratusan pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Mereka terlibat demi menyukseskan ajang ini.
Kehadiran Persib, selaku tuan rumah membuat Piala Presiden memiliki daya tarik. Ditambah lagi hadirnya pemain diaspora langganan Timnas Indonesia.
Kehadiran mereka layaknya bintang tamu di acara festival musik. Aksi mereka tentu paling dinantikan.
Para penonton pun berbondong-bondong hadir. Bagi UMKM, itu menjadi jalan rejeki. Dagangannya pun laris manis.
Seperti Andri, penjual aneka minuman. Baginya, Piala Presiden tak hanya sarana hiburan, melainkan pendorong perekonomian.
"Alhamdulillah, pemasukan bertambah banyak, semoga tahun depan di Bandung lagi," harapnya.
• Silaturahmi
Kehadiran tim lokal seperti Arema FC, menjadikan silaturahmi antar suporter langsung terjalin.
Di tengah regulasi larangan kehadiran suporter tamu di Liga 1, Piala Presiden justru menjadi pembuka jalan.
Tidak harus kucing-kucingan, atau bahkan dipersulit, suporter Arema FC, yaitu Aremania datang ke Bandung dengan kondusif.
Kamis, 10 Juli 2025, kawasan sekretariat Viking Persib Club (VPC) di Jalan Gurame, Kota Bandung terasa lebih romantis.
Sejumlah bus rombongan Aremania langsung disambut baik oleh VPC. Mereka sowan ke pemiliki kawasan dan diterima dengan positif.
Aremania dan VPC pun duduk berbagi tribun di Stadion si Jalak Harupat. Mereka pun memberi dukungan kepada Arema sebagai perwakilan Indonesia.
"Iya didampingi, kami kedatangan Aremania, kami balas dengan sambutan terbaik," ujar salah satu member VPC, Doni Hooligan.
Namun jauh sebelumnya, Badru Kepiting yang dikenal sebagai Jakmania tak mau ketinggalan menyaksikan Piala Presiden.
Suporter Persija yang notabene rival suporter Persib justru bisa menyaksikan laga ini dengan eksklusif, tanpa ada tindakan represif.
Badru Kepiting mendapat sambutan hangat, baik saat tiba di Bandung, menonton pertandingan, dan pulang ke kediamannya.
Seperti salah seorang Bobotoh yang akrab disapa Joker si Uling. Pria asal Sekeloa itu menjadi sosok yang mendampingi Badru selama di Bandung.
"Hati hati di jalan Badru, jangan lupa mampir lagi ke Bandung," ujar Joker si Uling dalam TikTok-nya.
• Tradisi
Perkenalan tradisi, menjadi sisi yang paling asik. 'Aura Farming' tarian tradisional Pacu Jalur dari Riau turut ramaikan ajang ini.
Melalui selebrasi pemain Oxford United, Ole Romeny dan bek Port FC, Irfan Fandi, tradisi ini dikenal semakin wangi.
Tidak pakai gimmick, selebrasi gol menjadi lebih nyentrik. Apalagi tradisi tersebut dimiliki negeri ini.
"Saya rasa memang dari trend sendiri yang sedang bergulir pada hari-hari ini memang sering masuk ke dalam sosial media saya. Jadi saya sendiri berusaha untuk mengimplementasikan hal tersebut," ujar Irfan.
Tak hanya itu, nasi box atau konsumsi Piala Presiden juga sukses mendunia. Hal ini berkat testimoni tim media Oxford United.
Baginya, isi dari hidangan nasi box memang terasa diservis lebih. Namun jelas, konsumsi Piala Presiden memang kelasnya cukup berbeda.
"Tanpa diragukan lagi, ini adalah adegan terbaik yang pernah saya lihat di ruang pers sebelum pertandingan," tulis pemilik akun X Liam Rice.****