RBCOM - Awal musim Super League 2024/2025 bukanlah periode yang mudah bagi Persib Bandung.

Tim asuhan Bojan Hodak sempat terseok-seok mencari bentuk permainan terbaik di tengah tuntutan besar dan tekanan dari para pendukung setianya, Bobotoh.

Kemenangan 2-0 atas Semen Padang di laga pembuka memang memberi tiga poin pertama, tetapi performa di lapangan masih jauh dari kata memuaskan.

Gaya bermain Persib kala itu dinilai belum solid dan sering kehilangan kendali di lini tengah.

Baca Juga : Belum Cetak Gol, Ramon Tanque: Saya Tahu Akan Ada Tekanan, Tekanannya Besar

Hasil positif kembali didapat saat menghadapi Manila Digger di babak kualifikasi AFC Champions League Two (ACL 2) dengan skor 2-1.

Namun, kritik terhadap permainan yang belum konsisten masih terus berdatangan.

Kelemahan itu akhirnya terlihat jelas ketika Persib tumbang 1-2 dari Persijap Jepara pada laga kedua Super League.

Kekalahan tersebut menjadi tamparan keras bagi skuad Maung Bandung. Situasi semakin berat ketika menghadapi PSIM Yogyakarta, di mana Persib hanya mampu bermain imbang 1-1 meski mendapat dua peluang emas dari titik penalti yang gagal dimanfaatkan.

Meski sempat terpuruk, tanda-tanda kebangkitan mulai muncul saat Persib menghadapi Lion City Sailors di laga perdana fase grup ACL 2.

Baca Juga : Cleansheet di Bulan Oktober, Teja Paku Alam Merendah

Mereka bermain jauh lebih disiplin dan terorganisir. Persib sempat unggul lebih dulu 1-0 sebelum akhirnya harus puas berbagi poin 1-1 setelah kebobolan di menit-menit akhir.

Perlahan tapi pasti, kepercayaan diri tim mulai tumbuh. Momen penting lainnya terjadi ketika Persib menaklukkan Arema FC 2-1 di kandang lawan, hasil yang menjadi pemantik semangat bagi Marc Klok dan rekan-rekannya.

Namun, konsistensi masih menjadi masalah, hal itu terbukti saat Persib kembali harus menelan kekalahan 1-2 dari Persita Tangerang.

Meski begitu, di balik hasil naik-turun itu, ada perubahan besar yang sedang terbentuk. Persib mulai menunjukkan ciri khasnya: ngotot, agresif, dan tajam dalam serangan.

Pondasi permainan yang lebih rapi dan intensitas tinggi mulai terlihat dari pertandingan ke pertandingan.

Baca Juga : Hadapi Persib, Selangor FC Kemungkinan Masih Dikendalikan Christophe GamelTitik Balik: Thailand Jadi Awal Kebangkitan

Perjalanan ke Bangkok, Thailand, menjadi titik balik yang menentukan. Menghadapi Bangkok United, banyak pihak tidak menaruh ekspektasi besar pada Persib. Namun, justru di laga inilah kebangkitan itu benar-benar dimulai.

Persib tampil luar biasa, cepat dalam transisi, rapat di lini belakang, dan efisien dalam penyelesaian akhir.

Hasilnya, mereka menundukkan tuan rumah dengan skor meyakinkan 2-0, sebuah kemenangan yang membuka lembaran baru bagi Maung Bandung.

Setelah kemenangan di Thailand, performa Persib melesat tanpa henti. Mereka menghajar PSBS Biak 3-0, kemudian menumbangkan Selangor FC 2-0 di ajang ACL 2.

Baca Juga : Hadapi Persib, Selangor FC Kemungkinan Masih Dikendalikan Christophe Gamel

Puncaknya, Persib mempermalukan Persis Solo 2-0 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin 27 Oktober 2025, meski harus bermain dengan 10 pemain sejak babak pertama.

Empat kemenangan beruntun itu menjadi bukti nyata bahwa Persib sudah kembali menemukan karakternya. Dalam periode tersebut, mereka mencetak sembilan gol dan tidak sekalipun kebobolan.

Dari awal musim yang penuh kritik hingga akhirnya menjadi tim yang menakutkan di setiap lini, kebangkitan Persib memang benar-benar dimulai dari Thailand, tempat di mana semangat baru Pangeran Biru kembali menyala.****