RBCOM - Kejuaraan nasional tenis junior bertajuk Fiks Tennis Open 2025 kembali digelar. Turnamen tertua di Indonesia ini diikuti oleh lebih dari 500 atlet yang hadir dari berbagai daerah dan juga negara tetangga di Asia Tenggara.

Turnamen yang sudah rutin hadir dalam 6 dekade ini menggelar pertandingan tunggal dan ganda, untuk Kelompok Umur (KU) 8, 10, 12, 14, 16 serta 18 tahun, baik putra maupun putri.

Sebanyak lebih dari 500 petenis muda tersebut akan bermain di lima venue berbeda, yaitu Lapangan Tenis UPI, dan Lapangan Tenis Abadi, Lapangan Secapa AD, Lapangan Bumi Sangkuriang, dan Lapangan BJB, Kota Bandung.

Baca Juga : Jadwal Drawing 16 Besar ACL 2, Persib Potensial Jumpa Eks Klub David da Silva

Pembukaan turnamen FIKS Tennis Open ini digelar di Lapangan Secapa AD, Hergamanah, Bandung pada Sabtu, 13 Desember 2025. Ketua Pelaksana kejuaraan, Meiske H Wiguna mengatakan.

"Animonya cukup bagus ya, karena kita itu ada yang terbentur sama Porprov, jadi sangat baguslah. Kita U8 nya saja putranya banyak sekali. U14 Putra banyak sekali, 12 Putra juga banyak sekali, 14 Putra, 16 Putra, 18 Putra banyak sekali." buka Meiske kepada awak media.

Meiske melanjutkan, ini merupakan bukti bahwa Bandung tetap fokus kepada pembinaan atlet muda. Dalam pandangannya, FIKS Tennis Open sendiri diharapkan menjadi kawah candradimuka bagi petenis muda masa depan.

"Kejuaraan FIKS 63 ini ya sangat panjang, udah terlalu udah tua jadi kita berharap bisa terus berlanjut, gitu aja," imbuhnya.

FIKS Tennis Open sendiri juga disebut Meiske memiliki marwah bagi atlet-atlet negara lain. Terbukti di tahun ini, animo negara tetangga kembali hadir dan jumlahnya cukup besar.

"Uang terjauh dari Brunei Singapura, Malaysia. Mungkin satu satu, waktu itu yang dari Malaysia pernah juara juga." tambah Meiske.

Baca Juga : Rumor Transfer Persib: Ramon Tanque Selamat dari Pencoretan?

Senada dengan Meiske, PB Pelti, Yusuf Effendi mengaku bangga dengan terjaganya turnamen FIKS yang tetap bertahan hingga lebih dari 6 dekade. Baginya, turnamen ini perlu dijaga demi menjaga Tenis Indonesia di masa depan.

"Terus terang dari PB. Pelti itu sangat bangga ya karena FIKS ini sudah cukup lama ya diselenggarakan, yang saya tahu yang lainnya seperti Wijoyo di Surabaya, kemudian di New Armada dan ada juga di Semarang, itu semua turnamen-turnamen yang cukup tua.

"Artinya apa memang harus ada instan tenis yang melestarikan turnament-turnemen ini karena dengan adanya banyak turnamen, itu akan memacu dan memberi semangat ke atlet-atlet, karena kan bisa dibayangkan kalau hanya latihan-latihan tapi enggak ada turnamen, anak-anak pasti akan booring, akan jenuh, gitu ya. Jadi sekali lagi dari PP Pelti itu akan sangat bangga sekali ya." tutup Yusuf.****