RBCOM - Persib Bandung bukan hanya memburu tiga poin saat menjamu PSM Makassar pada laga tunda pekan ke-8 Super League 2025/26 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu, 27 Desember 2025.

Pertandingan ini membawa misi ganda: kemenangan di lapangan dan pembuktian bahwa GBLA bisa menjadi rumah yang aman, tertib, dan membanggakan.

Sorotan tak hanya tertuju pada duel dua tim besar, tetapi juga pada sikap Bobotoh di tribun. Manajemen Persib berharap laga berjalan kondusif tanpa insiden yang bisa mencoreng nama klub, kota, dan stadion kebanggaan Jawa Barat tersebut.

Baca Juga : Persib vs PSM Makassar: Laga ke-100 Bojan Hodak Jadi Penentu Perburuan Puncak Klasemen Super League 2025/26Pesan Tegas Klub dan Hodak: Jangan Ulangi Kesalahan!

Lewat kampanye #JagaGBLAJagaBandungJagaPERSIB, Persib mengingatkan bahwa GBLA bukan sekadar stadion, melainkan wajah Bandung di mata nasional. Setiap perilaku suporter akan menjadi penilaian publik, termasuk federasi dan pihak penyelenggara kompetisi.

Salah satu perhatian utama adalah larangan keras penggunaan flare, petasan, hingga kembang api. Selain berbahaya bagi keselamatan, aksi tersebut berpotensi membuat Persib kembali menerima sanksi berat.

Pelatih Persib, Bojan Hodak, bahkan menyampaikan harapannya secara langsung dan tanpa basa-basi.

"Saya hanya berharap tidak ada lagi flare karena kami tidak mau didenda lagi," ujar pelatih asal Kroasia yang telah mempersembahkan dua trofi Liga 1 untuk Persib.

Baca Juga : Jelang Persib vs PSM, Bojan Hodak Sampaikan Permintaan Khusus kepada Bobotoh demi Laga Lawan Persija

Tak hanya soal keamanan, Persib juga mengingatkan Bobotoh untuk memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing.

Penonton dengan riwayat penyakit tertentu, termasuk jantung, diminta tidak memaksakan diri di tengah atmosfer pertandingan yang penuh tensi. Petugas medis disiagakan di sejumlah titik GBLA untuk mengantisipasi keadaan darurat.

Datang ke Stadion? Ini yang Wajib dan Pantang Dilakukan!

Agar laga Persib vs PSM tidak berubah jadi mimpi buruk, Bobotoh wajib memperhatikan sejumlah aturan penting ini seperti dilansir dari laman resmi Persib.

WAJIB DILAKUKAN:

- Menyiapkan kebutuhan pribadi, termasuk perlengkapan antisipasi cuaca.

- Membeli tiket hanya melalui PERSIB Apps untuk menghindari tiket palsu.

- Datang lebih awal ke lokasi penukaran e-ticket guna menghindari antrean.

- Menukarkan e-ticket dengan gelang penanda di lokasi resmi dan langsung mengenakannya di pergelangan tangan kiri. Pelanggaran atas ketentuan ini dapat menyebabkan tiket hangus.

- Mengikuti seluruh tahapan pemeriksaan keamanan dengan tertib.

- Menjaga ketertiban, kenyamanan, dan kebersihan lingkungan stadion.

- Menjaga barang-barang pribadi.

- Menghormati sesama penonton, termasuk kaum hawa, baik di dalam maupun di sekitar stadion.

PANTANG DILAKUKAN:

- No ticket, no game. Bobotoh tanpa tiket dilarang memaksakan diri datang ke stadion. Pengamanan akan lebih ketat dan bertindak tegas.

- Membawa dan atau menyalakan flare, suar, cerawat, bom asap, serta benda lain yang mengandung bahan peledak karena membahayakan keselamatan.

- Memaksakan diri masuk ke area lapangan sebelum, selama, maupun setelah pertandingan.

- Melakukan pelemparan barang dalam bentuk apa pun ke dalam lapangan.

- Membawa senjata tajam dan melakukan tindakan kekerasan yang melukai orang lain.

- Memasang, mengibarkan, atau menunjukkan bendera, giant flag, maupun spanduk bernada provokatif, SARA, politik, dan atau keagamaan.

- Membawa dan atau mengonsumsi minuman keras serta narkoba.

- Menggunakan laser yang diarahkan ke pemain atau perangkat pertandingan.

- Mengoperasikan kamera profesional dari tribun mengarah ke lapangan.

- Melakukan tindakan tidak terpuji dan atau pelecehan seksual.

- Menyanyikan yel-yel bernada rasis atau melakukan aktivitas politik di area stadion.

Dukungan sejati bukan soal seberapa keras teriakan, tetapi seberapa besar tanggung jawab. Persib ingin menang, Bobotoh ingin bangga, dan GBLA harus tetap berdiri sebagai simbol sepak bola yang beradab.****