REPUBLIKBOBOTOH - Masa depan kompetisi 2020 masih belum jelas masa depannya. Seiring ketidakjelasan kompetisi, berdampak pula dengan jendela transfer yang dilakukan setiap tim.
Semula, jendela transfer musim ini akan kembali dibuka pada Desember atau putaran kedua jika kompetisi digelar Oktober lalu.
Uniknya sebelum Oktober, PSSI membuka jendela transfer untuk pemain asing karena ada beberapa tim yang kehilangan legiun asingnya.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Pelatih Persib, Robert Alberts, menilai jendela transfer amatlah penting bagi kompetisi profesional. Akan tetapi dalam hal ini, Persib mencoba meyakinkan setiap pemainnya dengan berbagai upaya.
"Pada kasus ini di Persib, saya rasa kami sangat profesional karena kami tahu yang terpenting adalah bagaimana menjaga sebisa mungkin pemain yang dimiliki. Dan saling menguatkan satu sama lain, klub percaya pada pemain dan pemain juga percaya kepada klub. Ini adalah bentuk dari profesionalisme," ujar Robert di salah satu tempat pusat kebugaran pada Rabu 21 Oktober 2020.
Ganti Aturan Transfer Pemain
Seiring berjalnnya waktu, Robert sempat mendengar banyak spekulasi yang cukup mengjutkan. Namun spekulasi yang paling aneh menurutnya ialah jendela transfer Liga 1 akan berganti aturan dengan mempersilahkan pemain dari liga dengan reputasi buruk untuk direkrut.
"Tapi untuk sekarang, saya diberitahu, klub bisa merekrut pemain tanpa adanya standar liga. Kami bisa mengambil pemain sekalipun bukan pemain yang profesional atau dari liga yang sangat buruk, level yang sangat bawah hanya untuk mengisi slot pemain asing," tambahnya.
Ia menilai, jika nantinya aturan tersebut ditetapkan, ada banyak kekhawatiran bagi Robert untuk masa depan sepak bola Indonesia. Justru ia memberi saran agar tim Liga 1 tetap memainkan pemain yang ada atau memberi kesempatan pamain muda dibanding pemain asing dari kompetisi yang memiliki reputasi buruk.
"Saya rasa itu salah, jika tidak bisa menarik pemain baru, lebih baik melihat pemain yang ada. Atau mencari pemain yang berasal dari daerah maupun lingkungan klub tersebut, beri mereka kesempatan. Tidak perlu mencari pemain baru yang didatangkan dari level yang tidak jelas,"
"Mereka harus sesuai kualitasnya dengan standar yang ada di Indonesia dan saya rasa ini adalah isu besar yang harus didiskusikan. Karena saya juga belum pernah berdiskusi soal ini, saya hanya mendengar kabar ini," kata mantan pemain Ajax Amsterdam itu.
Pelatih berusia 65 tahun itu selalu menanyakan kepada manajemen soal aturan terbaru jendela transfer musim ini. Ia mengaku sangat khawatir apabil aturan pemain di jendela transfer berubah seperti yang tengah ramai diperbincangkan.
"Hingga saat ini saya selalu bertanya kepada manajemen apakah ada surat resmi dari PSSI atau LIB mengenai transfer window dan tetap saja belum ada surat resmi yang datang. Jadi semua ini sangat mengambang dan seperti palsu, ini hal terburuk yang bisa terjadi dan apapun harus terkonfirmasi," ujar eks pelatih Hittarps IK itu.
PSSI Harus Tegas
Pria asal Belanda itu juga berharap federasi bisa lebih tegas dalam menjelaskan aturan jendela transfer musim ini. Apalagi jendela transfer musim ini akan sangat mempengaruhi banyak hal terutama kualitas kompetisi kedepannya.
"Kapan transfer window, dijelaskan tanggal demi tanggal, lalu juga dijelaskan standar pemainnya, dari liga Eropa, liga Amerika Latin, dari Asia dijelaskan juga standarnya. Dengan begitu kami tahu apa yang terjadi, semua dibuka untuk tim sehingga semuanya mengerti. Ini tidak membantu sepakbola Indonesia, kami butuh ketegasan, profesionalisme dan jawaban atas persoalan semacam ini,"
"Supaya semua klub tahu apa yang terjadi, demi kepentingan sepakbola Indonesia, bukan hanya kepentingan satu atau tiga klub yang tiba-tiba meminta adanya transfer window lagi untuk mengisi kuota pemain asing mereka, karena mereka kehilangan pemain asing. Saya rasa ini isu yang harus disampaikan," tuntas eka pelatih Home United itu. (Raffy Faraz Ramadhan)
Video
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: Daddy