Robert Alberts Pernah Buka Bisnis Hingga Mendapat Perhatian Dunia

Robert Alberts Pernah Buka Bisnis Hingga Mendapat Perhatian Dunia

REPUBLIKBOBOTOH - Pelatih Persib, Robert Alberts ternyata sempat menekuni bisnis alat olahraga saat usianya masih aktif bermain sepakbola.

Tak tanggung, ia juga sempat diminta untuk mendesain salah satu produk sepatu sepakbola hingga boneka tendangan bebas.


Setelah bermain di berbagai klub Amerika Serikat, Perancis, dan Swedia, ia mencoba mendesain sepatu bopa dengan tali di bagian samping.

Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Seperti dilansir dari laman resmi klub, desainnya tersebut cukup disukai, namun daat itu pria asal Belanda tersebut terganjal biaya promosi.

"Dulu tak semudah saat ini, dengan adanya sosial media. Padahal, saat saya di Swedia banyak teman dan pemain sepakbola profesional mencobanya. Saya tidak cukup dana untuk terus berpromosi," kata Robert.

Tak hanya itu, ide kreatif Robert berlanjut saat ia menukangi salah satu tim. Ia kembali ditunjuk untuk menuangkan idenya untuk memajukan sepakbola.

Salah satu idenya ialah boneka tendangan bebas. Boneka tersebut juga diapresiasi oleh federasi sepakbola Swedia dan Norwegia.

Hasil karyanya tersebut juga digunakan oleh para pemain Liverpool dan Ajax.

"Ketika pemain profesional dunia menggunakan produk Anda, sangat bangga rasanya. Seakan langit adalah batasnya," ucapnya.

Keberhasilan dalam usaha boneka tendangan bebas tak membuatnya lupa rencana bisnis pertamanya dulu.

Robert mencoba kembali memproduksi sepatu sepakbola dan sarung tangan kiper, hingga bola sepak dalam produk-produk barunya.

"Semuanya terlihat sangat bagus selama Piala Dunia 1990 di Italia. Saya diundang oleh tim Brasil dan Jerman untuk berkontribusi pada sesi pelatihan tendangan bebas dan penemuannya mendapat perhatian dunia," terangnya .

Namun nahas, bisnisnya itu kembali mendapat jalan buntu akibat situasi politik dan perang di Timur Tengah yang membuat investornya berhenti menyokong dana.

Padahal, dengan dana investor ia mampu memproduksi 15.000 pasang sepatu di Taiwan dan 5.000 pasang sepatu di Italia.

"Bola kaki dan sarung tangan kiper diproduksi di Sialkot, Pakistan, dan kemeja serta celana pendek dipesan di Denmark. Namun, tak ada yang bisa meramalkan dampak krisis (perang) Kuwait," ucapnya.

Masalah lainnya pun datang. Robert harus mundur sebagai direktur perusahaan untuk menghindari klaim keuangan yang besar.

Dia harus meninggalkan Skandinavia karena tuntutan keuangan dari pemerintah. (Raffy Faraz Ramadhan)

Video

https://www.youtube.com/watch?v=BwbvmhXVScA

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Editor: Daddy

Piksi

Berita Terkini