Presiden AFF, Khiev Sameth. (AFF)
REPUBLIK BOBOTOH - Indonesia U-23 memilih mundur dari gelaran Piala AFF U-23 2022 yang berlangsung di Kamboja. Badai Covid-19 yang menyerang beberapa pemain Indonesia menjadi penyebab absennya Garuda Muda di ajang tersebut.
Menanggapi keputusan Indonesia yang batal tampil di Piala AFF U-23, Presiden AFF, Khiev Sameth mengaku sedih, tetapi sangat berempati dengan apa yang terjadi pada skuad merah putih.
"Kami sangat sedih menerima kabar dari PSSI, namun sepenuhnya memahami dan berempati terhadap Timnas Indonesia U-23," ujar Khiev Sameth dilaporkan AFF, dikutip dari Bola.com.
Baca Juga: Viral, Pria Mirip Pelatih Timnas Shin Tae-yong Jualan Tahu
"Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi banyak orang di kawasan ASEAN dan terus berdampak kepada komunitas kami hingga hari ini," ujar pria asal Kamboja tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Khiev Sameth menambahkan, pihaknya batal menyaksikan perjuangan Indonesia untuk mempertahankan gelar juara Piala AFF U-23 (dulu masih U-22).
"Meskipun kami akan kehilangan kesempatan untuk melihat Timnas Indonesia U-23 mempertahankan gelar juara, kami percaya bahwa kesehatan dan keselamatan semua orang adalah yang paling penting," imbuh Khiev Sameth
Baca Juga: Ingin Doa Cepat Terkabul? Simak Tips dari Ustadz Khalid Basalamah
Baca Juga: Okupansi Pasien Covid-19 di Rumah Sakit di Jabar Meningkat, tapi Masih di Bawah Standar WHO
Ia berharap dan mendoakan agar semua pemain Indonesia yang terkena Covid-19 bisa segera pulih.
"Kami berharap anggota Timnas Indonesia U-23 yang terkena dampak Covid-19 segera pulih," terang Khiev Sameth mengakhiri.
Indonesia seharusnya tergabung di Grup B bersama Laos, Myanmar, dan Malaysia. Indonesia seharusnya melakoni laga perdananya, Selasa 15 Februari 2022.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Helmi MP | Editor: Helmi M Permana
