REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts memiliki pandangan berbeda terkait peta persaingan kompetisi yang berlangsung di masa pandemi. Ia menilai persaingan tim akan semakim sengit karena sulit untuk diprediksi.

Robert memberi contoh persaingan di Liga Inggris musim lalu yang belum memperkenankan suporter datang ke stadion untuk menyaksikan secara langsung. Selain tak mendapat dukungan, setiap tim juga memiliki persiapan yang berbeda karena harus berlatih di bawah bayang-bayang penularan Covid-19.

"Itu akan sangat-sangat tidak terprediksi. Jika kamu melihat liga Inggris dimulai musim lalu, ketika semua laga digelar tanpa penonton dan persiapan tim berbeda-beda, lalu di tengah-tengah musim ada yang terkena Covid karena itu tidak bisa dihindari, bisa dilihat itu mempengaruhi hasilnya," kata Robert kepada awak media pada Selasa, 10 Agustus 2021.

Menurut Robert, Liga Inggris musim lalu berada dalam situasi yang sulit diprediksi. Pasalnya ada banyak tim yang selalu mendapatkan dukungan penuh dari suporter harus takluk di kandangnya sendiri.

Bahkan tak hanya di Inggris, situasi di sejumlah kompetisi domestik di Benua Biru juga hampir serupa. Dengan begitu tak jarang tim medioker sukses meraih poin penuh ketika menghadapi tim besar.

"Tim yang bermain sebagai tuan rumah biasanya sulit ditaklukkan kini bisa mendapat hasil yang buruk karena tiba-tiba mereka tidak bisa didukung pemain ke-12 mereka. Itu bisa memberi perbedaan, bukan hanya di Inggris tapi di Eropa," tambahnya.

Hal tersebut dinilai Robert bisa juga terjadi di Liga 1 musim ini yang mana akan bertanding di masa pandemi dan tidak bisa disaksikan oleh penonton secara langsung di stadion.

"Banyak tim yang tidak diduga bisa memenangi liga, semuanya akan berbeda di manapun dan Indonesia juga saya rasa akan sama, sulit diprediksi," tuntasnya.**

VIDEO