REPUBLIK BOBOTOH - Gol pemain Persib Mohammed Rashid ke gawang Barito Putera pada menit 32 dianulir wasit.

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, sepertinya tak terima karena mengunggah foto posisi Rashid sesaat sebelum mencetak gol.

Bahkan Robert meminta meminta Liga 1 bisa memakai teknologi Video Assistant Referee (VAR).

VAR merupakan teknologi untuk membantu asisten wasit meninjau tayangan ulang sebuah insiden dalam pertandingan.

Cara kerja VAR adalah dengan memeriksa siaran televisi atau rekaman pertandingan secara langsung untuk melihat insiden dalam sebuah pertandingan sepak bola.

Wasit yang dibantu video akan selalu mengkaji gol, penalti, dan pemberian kartu merah langsung, walaupun wasit yang bertugas di dalam lapangan tidak meminta masukan.

Wasit yang bertugas di dalam lapangan juga dapat merujuk ke VAR apabila tidak yakin tentang suatu keputusan.

Jadi, VAR sangat membantu dalam empat situasi yang bisa mengubah situasi pertandingan.

Liga 1 belum menggunakan VAR karena ada syarat tertentu yang harus dipenuhi dan PSSI belum memenuhi syarat tersebut.

Salah satu syarat utama agar Liga 1 bisa menggunakan teknologi VAR adalah jumlah wasit bersertifikasi FIFA.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengungkapkan Indonesia baru mempunyai lima wasit berlisensi FIFA.

"Kami baru punya lima wasit dengan lisensi FIFA. Ke depannya, kami akan menambahnya. Pak Menpora juga akan memberikan dukungan supaya VAR bisa dipakai. Kami punya lima, kurang tujuh. Untuk pakai VAR minimal punya 12 wasit," jelas pria yang karib dipanggil Iwan Bule ini seperti dikutip dari Bola.com.

Iriawan menambahkan bahwa PSSI dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) memiliki rencana untuk menambah wasit berlisensi FIFA agar VAR bisa digunakan.

Sementara itu wasit Indonesia yang sudah memiliki lisensi FIFA adalah Aprisman Aranda (Padang), Fariq Hitaba (Yogyakarta), Thoriq Munir Alkatiri (Purwakarta), Yudi Nurcahya (Bandung) dan Dwi Purba Adi Wicaksana (Kudus).**