Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Pemain belia dan berbakat milik Persipura Todd Rivaldo Ferre mendapat sanksi berat usai melakukan perilaku kurang terpuji terhadap wasit di pertandingan kontra Bali United pada 5 November 2021, lalu.
Atas perilakunya tersebut, Komisi Dispilin (Komdis) PSSI memberi sanksi terhadap Todd berupa larangan bermain selama 12 bulan dan denda sebesar Rp. 50 juta.
Dalam laga tersebut, Todd sempat melakukan protes berlebihan terhadap wasit Sigit Budiyanto, yang mempimpin laga Persipura versus Bali United. Bahkan ia juga harus mendapat kartu merah karena memprotes gol dari Rizky Fajrin yang menurutnya sudah melewati batas tambahan waktu.
Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing menjelaskan, sanksi tersebut tidak hanya soal protes berlebih saja, melainkan adanya perilaku lain yakni melontarkan kata kasar, melakukan pemukulan dan mengejar wasit hingga lorong stadion.
Tindakan tidak terpuji yang dilakukan Todd Ferre, dilaporkan pengawas pertandingan Chalid Abubakar, kepada Komdis PSSI. Berdasarkan itulah Komdis PSSI mengeluarkan hukuman untuk pemain yang sempat berkarir di Thailand tersebut.
"Jadi pemain tersebut memang, gini, kita kan mau jadi tuan rumah Piala Dunia u-20, kita tentu harus menuju kesana dengan kesiapan, termasuk dengan menjunjung tinggi sportivitas dalam bermain," ujar Erwin di sesi jumpa pers pada Kamis, 25 November 2021 di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
"Pemain tersebut, bermain tidak sportif, tidak fairplay dia melanggar pasal 50 ayat 1 poin b kode disiplin 2015 kode etik PSSI 2018 (cek lagi). Dia memprotes di lapangan dengan kata-kata tidak pantas dan memukul wasit, ini tidak patuh, tidak paham, ini bukan pemain yang tidak patuh bagi PSSI," imbuhnya
Lanjut Erwin, tidak ada tempat untuk pemain manapun yang melakukan kekerasan dalam lingkungan sepak bola Indonesia. Bahkan Komdis PSSI tak akan pandang bulu untuk menindak pemain yang melakukan kekerasan, sekalipun memiliki peran penting bagi Timnas Indonesia.
"Gak usah main bola, ke ring tinju. Kalau dia main bola, berikan permainan indah, enak dilihat, bukan pukul memukul. Kita berikan sanksi seperti kode etik PSSI. Dia protes keras, kata-kata tidak patut dan memukul." tuntasnya.**