REPUBLIK BOBOTOH - Usai digunduli Australia pada laga perdana Piala Asia 2022, Jumat 21 Januari lalu, Timnas Wanita Indonesia dilanda stres.

Menurut pelatih Rudy Eka Priyambada, anak asuhnya dihadapkan dengan kekalahan, sekaligus komentar-komentar dari netizen.

"Mereka sedikit stres karena sudah kalah 18-0, lalu melihat komentar dari teman-teman netizen," kata Rudi dikutip dari Antara.

Baca Juga: Digelar Februari, Ini Sederet Musisi yang Tampil Brit Award

"Pemain sepak bola wanita ini sensitif, jadi mohon kerja samanya untuk selalu mendukung kami," imbuh Rudi.

Namun kata Rudi, kondisi yang dialami pasukannya kini sudah mulai membaik.

Para pemain Timnas Wanita Indonesia bisa lapang dada menerima kekalahan telak tersebut dan menjadikannya pelajaran berharga.

"Para pemain melihat bgaimana permainan Sam Kerr (Samantha Kerr), lalu bagaimana otot-otot, gaya hidup mereka. Kekalahan dari Australia bukan aib," tegas Rudi.

Baca Juga: Teknik Tidur Ala Militer Bisa Jadi Solusi Gangguan Tidur

Baca Juga: Pemkot Jogja Akan Pidanakan Oknum Juru Parkir Dan Pengunggah Kuitansi, Netizen: Pengunggah Harusnya Diapresiasi

Rudi juga menyoroti ungkapan negatif bahwa kalah WO lebih baik ketimbang kalah 18 gol tanpa balas.

Padahal, kata dia, tanpa pernah mencoba, pihaknya tidak akan pernah tahu sampai mana kualitas Timnas Wanita Indonesia di turnamen level tinggi di Asia.

Semua cibiran dan cacian yang ditujukan kepada para pemainnya pasca kekalahan dari Australia tidak akan mengubah hasil yang sudah terjadi.

"Sekarang di PSSI sudah ada Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia. Jadi sekarang bagaimana kontribusi, kerja sama federasi, dan asosiasi untuk menciptakan bibit-bibit baru pemain sepak bola wanita. Memang itu tidak mudah. Namun kita semua harus kerja keras," pungkasnya.