Striker Persib David Da Silva diapit dua pemain Arema FC. (Ligaindonesiabaru.com)
REPUBLIK BOBOTOH - Persib Bandung membutuhkan waktu 72 menit untuk bisa mencetak gol ke gawang Arema setelah sempat tertinggal satu gol sejak menit 54.
Pelatih Persib Robert Alberts mengatakan, pada laga yang digelar di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Rabu 9 Maret 2022, Persib sebenarnya tampil sangat baik dan bermain atraktif sekitar 20 menit awal.
Para pemain Persib mampu mengurung, menekan, dan memaksa pasukan Arema FC untuk tidak mengembangkan permainan. Namun hasilnya, Persib malah kecolongan melalui gol Jayus Hariono yang memanfaatkan kesalahan di lini belakang Persib.
Baca Juga: Heboh Rashid Diduga Menolak Pegang Spanduk 'Stop War' Di Laga Persib Vs Persija, Warganet Membela
Robert menjelaskan, tidak adanya gol yang dicetak Persib meski banyak menyerang menjadi penyebab Arema mampu keluar dari tekanan.
Selain itu, Mohammed Rashid dkk terlalu memberi jarak kepada pasukan Eduardo Almedia.
"Saya rasa tim kami di hari ini memulai dengan sangat bagus, sekitar 20 menit kami memainkan sepakbola yang atraktif, pemainan tingkat tinggi yang diperlihatkan pemain. Kami menekan Arema, tidak memberikan mereka kesempatan untuk mengeluarkan permainan terbaiknya," kata Robert Alberts usai pertandingan.
"Tapi karena para pemain kami tidak bisa mengonversi peluang menjadi gol, itu membuat mereka mulai tertekan dan memberi kesempatan Arema keluar dari tekanan."
"Di babak kedua kami kecolongan satu gol karena terlalu memberi jarak kepada pemain Arema dan menyebabkan kami kebobolan," papar pelatih asal Belanda tersebut.
Beruntung Persib mampu bangkit setelah Bruno Cantanhede berhasil menyamakan skor pada menit 72.
Baca Juga: Pamit Dari Persikabo, Ciro Alves Diminta Gabung Persib
Baca Juga: Laga Arema Vs Persib Akan Diawasi 6 Wasit, PT LIB Jelaskan Alasannya
Persib kembali membombardir pertahanan Arema dan membuahkan hasil pada menit 84 melalui Bruno Cantanhede.
"Setelah itu pemain memperlihatkan upaya mereka untuk bangkit, mereka tidak mau menerima kekalahan di situasi seperti ini karena mereka tahu masih berada di perlombaan menuju juara," pungkas Robert Alberts.**