Ardi Idrus mendapatkan kartu merah dari wasit Fariq Hitaba. (MO Persib)
REPUBLIK BOBOTOH - Bek Persib Bandung Ardi Idrus diganjar kartu merah oleh wasit Fariq Hitaba saat berlaga melawan persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu 19 Maret 2022.
Kartu merah tersebut merupakan yang pertama bagi Ardi Idrus di kompetisi resmi sejak membela Persib di tahun 2018.
Usai dihadiahi kartu merah oleh wasit asal Yogyakarta tersebut, Ardi Idrus langsung menyampaikan permintaan maafnya.
Baca Juga: David da Silva Jelaskan Maksud Selebrasi ke Bench Persebaya Setelah Cetak Gol
Pasalnya, kartu merah yang diterimanya membuat keseimbangan tim terganggu hingga gawang Persib akhirnya jebol dan harus puas bermain imbang 1-1 melawan Persebaya.
"Kepada Bobotoh, tanpa mengurangi rasa hormat, saya meminta maaf atas kartu kuning kedua yang saya dapatkan pada pertandingan tadi. Keadaannya sungguh sangat cepat, saya berpikir harus mengamankan bola dari serangan balik yang cepat dan harus berusaha meraih bola sebisa mungkin," jelas Ardi Idrus dikutip dari laman resmi klub.
"Namun sayang lawan selangkah lebih cepat dan berbuah pelanggaran. Saya menyadari penuh kondisi tersebut mempengaruhi keseimbangan di dalam tim," lanjutnya.
Di laga tersebut, Ardi Idrus mendapat kartu kuning pada menit 26. Wasit Fariq Hitaba kembali menyabut kartu dari sakunya pada menit 69 yang membuat pemain bernomor punggung 3 ini mandi lebih cepat.
Setelah dikeluarkannya Ardi Idrus, Persebaya bermain lebih dominan dan lini pertahanan Persib jatuh bangun menahan gempuran pasukan Aji Santoso.
Baca Juga: LIGA 1: Ucapan Dari Umuh Muchtar Ini, Bikin Bruno Cantanhede Bangkit
Baca Juga: David Da Silva Akui Masih Jalin Komunikasi dengan Petinggi Klub Persebaya
Untungnya, Persib berhasil meredam serangan gencar Samsul Arif dkk dan membuat gawangnya tidak kebobolan lebih banyak.
"Dari hati yang paling dalam, saya hanya bisa meminta maaf. Saya ingin memperbaiki kesalahan dengan memberikan yang terbaik di laga pamungkas musim ini jika diberikan kesempatan. Hatur nuhun," pungkasnya. **