REPUBLIK BOBOTOH - Beberapa klub dituding melakukan prakter sepak bola gajah di pekan pamungkas Liga 1 2021/2022. Tudingan tersebut menyerer 4 tim dari dua pertandingan, yakni Barito Putera, PSS, Persija, dan Persib.

Adanya tudingan tersebut, membuat Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh Muchtar buka suara. Umuh menjelaskan pihaknya sangat yakin tim Persib tak mungkin melakukan praktek sepak bola gajah di laga terakhir.

Umuh juga mengaku sempat mendapat teror usai Persib menelan hasil imbang atas Barito Putera di pekan pamungkas. Terlebih lagi Umuh akan menindak tegas apabila ada salah seorang pemainnya yang melakukan prakter sepak bola gajah.

"Saya paling benci sepak bola gajah, saya tidak suka sepak bola gajah, klub yang tersakiti yang merasa dirugikan itu sangat sakit. Kita rasakan itu sekarang,"

Baca Juga: Pemain Persib yang Tersisa Tetap Setia, Seperti Ini Keyakinan Komisaris PT PBB

"Banyak teror, 'pa umuh harisnya lawan barito bisa gini, bisa gitu' terus terang aja, saya sama sekali tidak tahu , benar benar murni, saya tidak suka mendapat informasi yang akurat, saya sikat, kami tidak suka dengan hal hal seperti itu," ujar Umuh kepada awak media belum lama ini.

Dengan kasus ini, Persipura dikabarkan telah melayangkan surat permohonan untuk PSSI agar menginvestigasi dua pertandingan tersebut. Rencananya PSSI akan merespon surat tersebut secepat mungkin.

Buntut dari kejadian tersebut, Umuh meminta maaf kepada masyarakat Papua karena tak bisa membantu Persipura bertahan di Liga 1.

Ia juga berharap kalau pun ada bentuk kecurangan agar bisa segera terbongkar agar hubungan Persib dan Persipura bisa tetap terjaga.

Baca Juga: Persib Sampaikan Salam Perpisahan Ke 7, Winger Lincah Terpaksa Hengkang

"Seperti kejadian kemarin, saya sama papua itu punya hubungan yang baik, boleh tanya, siapa orang papua yang tidak baik dengan saya? Papua kalau main dengan siapapun saya selalu doakan, kejadian seperti ini saya mohon maaf, bukan tidak mengerti, tapi kalau ada prasangka buruk semoga terbongkar, tapi tidak ada di kami, kami tidak suka cara ini," tutup Umuh.**