Eriyanto (tengah) saat mengikuti sesi latihan perdana Persib.. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Jauh-jauh hari sebelum resmi menjadi bagian dari keluarga besar Persib, Eriyanto ternyata sempat mendapat tawaran untuk bergabung dengan Diklat Persib di era Febri Hariyadi.
Namun, pemain asal Sukabumi tersebut menolak tawaran tersebut karena mempunyai alasan yang menurutnya tepat untuk karir sepak bola profesionalnya.
"Dulu saya sempat ditawari masuk Diklat Persib bersama Henhen Herdiana dan Bow cs (Febri Hariyadi)," ungkap Eriyanto kepada channel Youtube Persib.
Baca Juga : Persib Buru Dua Pemain Lokal Baru, Robert Beri Bocoran
"Tapi saya memilih pergi dan terjun ke tim profesional di Liga 2 di PSIR Rembang," imbuhnya.
Salah satu alasan mengapa Eriyanto lebih memilih berkarir ke luar daerah Jawa Barat dan bermain di Liga 2 karena jam terbang dan menit bermain.
Setelah sempat memperkuat PSIR Rembang, Eriyanto berkarir bersama Madura United, PSPS Pekanbaru, Persiraja, dan Persis Solo, hingga berlabuh di Persib musim ini.
"Pemikiran awal saya ingin banyak jam main, kalau di Diklat kan jam main sedikit karena home turnamen, kalau di Liga 2 ada home away, jam terbang saya lebih tinggi," tutur Eriyanto.
Menurutnya, keputusan memilih berkarir di luar Persib cukup membantu dalam segi mental.
Namun, kata Eriyanto, kekompakan sesama pemain tetap menjadi kunci keberhasilan, selain jam terbang tinggi yang dimiliki oleh masing-masing pemain.
Baca Juga : Ternyata Hariono Ikut Pengaruhi Keputusan Ardi Idrus Pilih Bali United
"Sebenarnya sih dari semuanya juga kalau sepak bola itu, kalau menurut saya sama saja, mau (pemain) bintang atau ngga itu semua sama. Karena satu tim harus kompak, kalau bintang semua tapi gak sama-sama ya gak bisa."
"Pengalaman saya di luar Jawa itu menguatkan mental saya untuk bermain di sini dan membawa kejayaan untuk Persib," tegas Eriyanto.**