REPUBLIK BOBOTOH - Banyak drama yang terjadi pada pertandingan Persib vs Bali United pada pembukaan Grup C Piala Presiden 2022 yang berakhir 1-1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Ahad 12 Juni 2022.

Selain kartu merah yang diberikan wasit Fariq Hitaba kepada pemain Bali United, Eber Bessa, drama lainnya yaitu adu mulut antar pemain, body charge hingga keputusan wasit yang tidak memberikan penalti kepada Persib pasca pemain Bali United handsball di kotak terlarang.

Menanggapi kepemimpinan wasit Fariq Hitaba, pemain Persib David Da Silva tak bisa berkomentar banyak. Ia malah menyoroti ulah pemain Bali United yang dinilainnya sering mengulur-ngulur waktu dengan terkapar di lapangan.

Baca Juga : Kapten Persib Keluhkan Banyak Delay dan Singgung Dampak Gol Kilat Bali United

"Mengenai wasit, apa yang bisa saya katakan, memang Bali memperagakan permainan mereka," kata David Da Silva usai laga, kemarin.

"Mereka banyak menunda, mereka seolah tidak ingin bermain. Tapi kami sudah tahu bagaimana Bali bermain, pertemuan terakhir kami di musim lalu, mereka sudah bermain seperti ini," kata David Da Silva.

Ulah Bali United ini sudah terbayang oleh David Da Silva sebelumnya. Hal tersebut berkaca pada pertemuan Persib melawan Bali United di kompetisi Liga 1 2022.

"Dan kami sudah tahu bahwa jika Bali mencetak gol lebih dulu, mereka selalu mencoba untuk menunda permainan dan pemainnya berpura-pura terkapar. Jadi kini justru kami yang harus lebih siap untuk itu dan bukan hanya berbicara mengenai wasit," ujar David Da Silva.

Terlepas dari hasil pertandingan, David Da Silva mengajak seluruh awak tim untuk sama-sama berjuang melwati babak penyisihan grup. Apalagi Persib bertekad untuk menjadi juara grup C dan lolos ke perempat final.

Baca Juga : Robert Sebut Persib vs Bali United seperti Laga Final

"Kami masih harus berjuang di musim ini dan bukan (pertandingan) yang terakhir. Jadi kami akan berusaha berbenah dan berpikir mengenai tim sendiri. Itu tentunya lebih baik, tetap fokus dan biarkan wasit melaksanakan tugasnya," pungkas David Da Silva.**