Bobotoh menyalakan flare saat Persib hadapi Bali United di Piala Presiden 2022. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Gelaran turnamen Piala Presiden 2022, ibarat test case atau uji kasus bagi para pengambil keputusan dalam menentukan kelangsungan kompetisi resmi sepak bola di Indonesia musim ini. Demikian dikatakan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Diakui Iriawan, turnamen pramusim Piala Presiden 2022, akan menjadi penilaian apakah PSSI bisa menggulirkan kompetisi di tengah situasi saat ini atau tidak.
Piala Presiden 2022 jadi bahan penilaian bagi pemerintah, termasuk kepolisian dalam memberikan izin penyelenggaraan kompetisi seperti Piala Menpora 2021 yang jadi penilaian untuk penyelenggaraan Liga 1 maupun Liga 2 dan Liga 3 musim lalu.
Baca Juga : Hasil Piala Presiden 2022 PSIS vs Persita, Pesta Gol di Manahan
Karenanya, mantan Kapolda Jawa Barat itu, mengingatkan semua pihak, termasuk suporter untuk turut berperan menyukseskan penyelenggaraan turnamen Piala Presiden 2022.
"Ini masih dalam tahap penilaian seperti Piala menpora dulu itu dinilai apakah federasi bisa menggulirkan pramusim dengan situasi Covid, kalau ga bisa, ga akan terjadi liga 1, 2," kata Iriawan kepada wartawan di sela kunjungan ke UPI Bandung, Senin 13 Juni 2022.
Iriawan meminta suporter untuk menaati semua imbauan dan aturan, termasuk tidak membawa benda-benda terlarang ke dalam stadion yang bisa merugikan semua pihak.
Salah satunya tidak membawa dan menyalakan flare di dalam stadion saat pertandingan seperti terjadi di Solo, Malang dan Bandung dalam gelaran Piala Presiden 2022.
Baca Juga : Video Aksi Bobotoh dan Komentar Robert Alberts di Laga Persib vs Bali United
Meski Iriawan memakluminya karena jadi bentuk euforia suporter kembali bisa nonton langsung pertandingan sepak bola di stadion setelah sekian lama akibat pandemi Covid-19, tetapi flare tetap merupakan benda yang dilarang.
"Jadi ini sama kalau tidak bisa tertib mungkin pemerintah akan evaluasi terkait suporter," kata Iriawan.
"Tapi alhamdulilah kalau ada flare sedikit, mungkin ya sudah lama ya. Bayangkan euforia tapi tertib.
"Kemarin di Solo juga tertib, jadi mudah-mudahan ini sukses jadi gelaran Liga 1 bulan Juli tanggal 20-an bisa dilaksanakan," tuntasnya.**