General Coordinator Panpel Persib, Budi Bram Rachman. (Kris Andieka/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Di hadapan ratusan bobotoh, General Coordinator Panitia Penyelenggara (Panpel) pertandingan Persib, Budhi Bram menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa kericuhan yang membuat 2 orang suporter meregang nyawa saat laga Persib kontra Persebaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, pada Jumat, 17 Juni 2022.
Budi Bram mengakui insiden tersebut di luar kendali Panpel Persib. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Budi Bram menegaskan dia siap mundur dari posisinya di Panpel Persib.
Budhi Bram menjelaskan ini merupakan musibah dan tak ada seorang pun yang menginginkan kejadian tersebut terjadi. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, ia secara pribadi meminta maaf kepada semua pihak dan siap mundur dari jabatan di Panpel Persib.
Baca Juga : Ambisi Pribadi Nick Kuipers Malam Ini, Ingin Saingi Torehan Anderson Salles
"Saya secara pribadi menyampaikan belasungkawa yang paling dalam atas tewasnya dua orang bobotoh saat laga persib persebaya," ucap pria yang akrab disapa Om Bram di hadapan bobotoh yang menggelar aksi Bobotoh Berduka pada Selasa, 21 Juni 2022.
"Terus terang ini di luar kendali saya, saya yakin ini musibah, tidak ada yang ingin kejadian ini terjadi selama penanggung jawab panpel saya pribadi minta maaf atas penyelenggaraan pengamanan."
Namun ia meminta izin kepada bobotoh untuk menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu sebelum mundur dari jabatan di Panpel Persib. Pasalnya ia harus menuntaskan tugasnya terlebih dulu untuk mengatur laga pamungkas Grup C Piala Presiden 2022 antara Persib versus Bhayangkara FC.
Baca Juga : Foto-foto Aksi Ratusan Bobotoh Tuntut Persib Minta Maaf dan Evaluasi Panpel
"Sebagai penanggung jawab saya siap mundur, tapi saya masih punya tanggung jawab untuk menyelenggaran pertandingan, saya siap mundur siap evaluasi, tapi saya minta untuk selesaikan pertandingan hari ini. Saya pun minta waktu untuk ke Jalak karena sudah jadi tugas saya untuk penyelenggaraan hari ini,"
"Kenapa saya tidak segera merespons, karena saya harus fokus di pertandingan sisa saya, tidak ingin prestasi Persib terhenti, saya legowo apa pun nanti saya harus mundur, saya siap tapi izinkan saya selesaikan pertandingan hari ini," tambahnya.
Bram juga mengatakan, insiden ini menjadi pukulan keras bagi Panpel Persib untuk melakukan evaluasi secara besar-besaran. Ia berharap insiden ini menjadi yang terakhir di sepak bola Indonesia dan di negara mana pun.
"Sukses prestasi tim tidak dibarengi penyelenggaraan keamanan, secara pribadi saya minta maaf atas nama panpel semua. Pasti kami bakal jadikan ini pengalaman berharga bukan hanya untuk Persib, tapi penyelanggara," ungkapnya.
"Semoga ini terkahir terjadi di Indonesia atau di mana pun. Sekali lagi saya minta maaf kepada Bobotoh, terutama keluarga korban seluruh pecinta sepak bola Indonesia," tutupnya.**