REPUBLIK BOBOTOH - Founder Frontline Boys Club, Anky Rahmansyah menyampaikan pesan kepada manajemen Persib jika tuntutan bobotoh tidak juga digubris.

Diberitakan sebelumnya, setelah aksi damai yang digelar di Graha Persib, Selasa 21 Juni 2022, bobotoh yang mengatasnamakan 'Generasi yang Tidak Bisa Dibeli" meminta agar panpel Persib meminta maaf, mengakui kelalaian, dan mempostingnnya di seluruh platform media sosial Persib.

Hal tersebut berkaitan dengan tewasnya dua orang bobotoh di Stadion GBLA pada pertandingan Persib vs Persebaya, Jumat 17 Juni 2022.

Baca Juga : Usai Aksi Damai, Bobotoh Tuntut Panpel Meminta Maaf dan Mengakui Kelalaian Lalu Mengunggahnya di Media Sosial Persib

Bobotoh memberikan tenggat waktu kepada manajemen Persib untuk merespons tuntutannya dalam 1 x 24 jam dengan batas waktu, Rabu 22 Juni 2022 pukul 15.44 WIB.

Namun hingga hari ini, Kamis 23 Juni 2022, manajemen Persib masih belum menindaklanjuti tuntutan bobotoh tersebut.

"Ya untuk manajemen dan PT. PBB jangan terlalu sombong dan arogan, apalagi merasa sudah merasa membina tokoh-tokoh suporter seperti yang Umuh Muhtar sampaikan kemarin," tegas Anky Rahmansyah kepada REPUBLIKBOBOTOH.COM melalui aplikasi pengolah pesan, Kamis 23 Juni 2022.

"Bobotoh ini banyak luar biasa, ga bisa semua dianggap bodoh dan bisa dibeli dengan kedekatan. Jadi jangan merasa 'gw yang punya Persib nih, udah deh bobotoh diem aja'."

Baca Juga : Manajemen Persib Belum Menggubris Tuntutan Bobotoh, Begini Reaksi Keras Founder Frontline Boys Club

"Kita tahu jajaran direksi PT. PBB ini orang-orang pintar dan hebat luar biasa, apalagi secara bisnis dan hukum, untuk hal ini Persib dan PT. PBB bisa dikatakan profesional, tapi sisi service dan komunikasi ke bobotoh bisa dikatakan sangat amatiran," tegas Anky yang saat aksi damai hadir mengawakili Frontline Boys Club.**