Mochamad Iriawan pada acara Kongres Biasa PSSI yang digelar di Bandung beberapa waktu lalu. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - PSSI sama sekali tidak mempermasalkan regulasi Piala AFF U-19 yang membuat Indonesia U-19 gagal melaju ke babak semifinal.
Berdasarkan regulasi Piala AFF U-19, Indonesia U-19 kalah head to head atas Vietnam dan Thailand setelah hanya bermain imbang tanpa gol melawan dua negara tersebut. Sementara laga Thailand vs Vietnam yang berlangsung Ahad lalu berakhir dengan skor 1-1.
"PSSI pun memahami dan menyadari layaknya sebuah tim jika ingin melaju ke fase berikutnya harus bergantung kepada tim itu sendiri dan bukan menggantungkan kepada tim/negara lain," demikian pernyataan PSSI dalam website resminya.
Baca Juga : Robert Alberts Cari Pengganti Ciro Alves dan David da Silva
Yang menjadi sorotan PSSI hingga akhirnya mengajukan nota protes kepada AFF terkait laga Thailand vs Vietnam adalah adanya dugaan mencederai nilai-nilai sportifitas dan fair play.
"Namun, PSSI juga melihat saat laga antara Thailand dan Vietnam ada sesuatu yang tidak berjalan sebagaimana mestinya (fairplay). Apakah pantas sebuah negara besar seperti itu melakukan hal itu. PSSI tidak menuduh, tetapi kita hanya mempertanyakan," ungkap Ketua PSSI, Mochamad Iriawan dikutip dari laman resmi PSSI.
Mochamad Iriawan menambahkan PSSI sendiri tidak mempermasalahkan soal regulasi AFF. Sebab, saat manager meeting sudah dibahas dan PSSI memahami itu.
Namun, PSSI melihat dalam 27 menit terakhir laga Thailand dan Vietnam ada kejanggalan. Khususnya saat kedudukan 1-1. Ini bisa dilihat saat kedua tim hanya memainkan bola di garis belakang dan tidak berniat untuk menyerang.
"Kalau mereka (Thailand vs Vietnam) mainnya benar, saya tidak masalah. Ini terlihat mereka main-main. Ini yang membuat kami terluka. Itu sebabnya saya akan mengirim surat protes resmi kepada AFF agar mereka melakukan investigasi melalui Komite Disiplin (Komdis) AFF."
Baca Juga : Shin Tae-yong: Saya Sedikit Tersinggung dan Tidak Begitu Senang!
"Apakah ada match fixing atau tidak. Kalau tidak terbukti ya tidak masalah. Saat ini banyak nitizen yang meminta Indonesia keluar dari AFF karena mereka menganggap ada permainan," pungkas Mochamad Iriawan.**