REPUBLIK BOBOTOH - Berbagai platform media sosial kembali bergejolak usai Persib menelan kekalahan di kandangnya sendiri pada pekan kedua Liga 1 2022/2023.

Tagar #ReneOut kembali muncul ke permukaan hingga menjadi trending topic di media sosial Twitter.

Munculnya tagar tersebut merupakan bentuk dari kekecewaan Bobotoh usai melihat timnya tak berdaya dilibas Madura United dengan skor 1-3, Sabtu 30 Juli 2022.

Baca Juga : Permainan Persib Dinilai Jauh dari Kata Solid dan Kompak Meski Punya Skuad Mewah

Bahkan tak sedikit Bobotoh yang menilai Robert Alberts tak mampu memberikan dampak positif terhadap Persib yang di musim ini menargetkan gelar juara.

Menanggapi tagar #ReneOut, Robert Alberts mengaku sudah mengetahuinya. Namun ia tetap bersikap santai karena media sosial bukanlah ranah dari pekerjaannya sebagai pelatih sepak bola.

Bahkan, pria berusia 68 tahun itu menyadari bahwa tagar tersebut sudah ada sejak pertama kali menangani Persib. Sehingga ia tak ingin menanggapi secara berlebihan terkait tagar tersebut.

"Soal itu, sejak pertama saya datang ke Persib sudah ada. Banyak komentar tidak pantas seperti bunuh Robert, bunuh Dedi, bunuh Bayu," ungkap Robert Alberts, Selasa 2 Agustus 2022.

"Untuk itu, tidak perlu dipikirkan dan kami fokus untuk pertandingan. Kami tidak memperhatikan internet, maaf. Itu bukan bagian dari permainan kami," imbuh pria asal Belanda itu.

Sesuai dengan apa yang dibicarakan dengan manajemen tim, pria jebolan Akademi Ajax Amsterdam itu menjelaskan ada kesepakatan timnya harus berada di 4 besar di akhir putaran pertama.

Sehingga menurutnya, terlalu dini untuk menentukan banyak hal hanya melalui dua pertandingan awal.

"Di internal tim kami dan manajemen, kami memiliki target bahwa setelah putaran pertama, kami harus masuk di posisi empat besar. Itu target kami," tegasnya.

Baca Juga : Jacksen Tiago Jawab Kabar Goda Marc Klok Tinggalkan Persib, Begini Katanya

"Jika kami tidak mencapat posisi empat besar tentunya manajemen akan memantau saya dan memperhatikan kondisinya bersama-sama. Tetapi kalau baru dua pertandingan (itu terlalu dini)," pungkas Robert Alberts.**